Paginya Dharma segera bersiap-siap untuk pergi ke rumah Marcella, menjemputnya terlebih dahulu sebelum berbelanja. Selain itu, Marcella menyuruhnya cepat-cepat kerumah karena mamanya sudah tidak sabar ingin berkenalan dengan pacar Marcella. Tentu saja Dharma excited mendengarnya, ini pertama kalinya Marcella memperbolehkannya menginjakkan kaki di rumahnya dan diperkenalkan kepada kedua orang tuanya. Ini adalah hari yang paling dinantikan Dharma sejak dulu, akhirnya tiba juga saatnya.
"Mau kemana nak?buru-buru amat?" tanya Veni. Pagi-pagi Dharma sibuk didalam ruangan koleksi sepatunya, dia bingung sepatu mana yang cocok untuk pergi berbelanja dan bertemu orang tua Marcella.
"Ke rumahnya Marcella ma," jawab Dharma.
"Hah?serius?" Veni terkejut. Karena seingatnya Marcella masih takut memperkenalkan Dharma kepada kedua orang tuanya.
*Kelanjutan cerita dihapus, karena cerita ini telah diterbitkan*
**********
"Assalamu'alaikum," Dharma mengucapkan salam didepan pintu rumah Marcella sambil menekan bel.
Tak lama kemudian pintu terbuka, Dharma pikir itu adalah orang tua Marcella ternyata yang membukakan pintunya adalah Marcella sendiri.
"Waalaikumsalam kak. Sini masuk," Marcella membukakan pintu dan langsung menarik lengan Dharma menyuruhnya segera masuk.
"Orang tua kamu mana?" bisik Dharma pelan. Rumah Marcella tampak sepi sekali.
"Papa lagi kerja, mama masih mandi. Tunggu ya?" ujar Marcella. "Duduk dulu," Marcella mendorong tubuh Dharma ke sofa. Memaksa Dharma menunggu mamanya di ruang tamu.
"Iya siap," Dharma menurut.