Angin senja membelai puncak-puncak pohon Eldoria, membawa serta aroma pinus dan kelembapan lumut yang tebal. Cahaya terakhir dari matahari yang tenggelam memantulkan rona keemasan pada daun-daun pakis raksasa, menciptakan ilusi hutan yang bernapas dengan cahaya. Di tengah keheningan yang agung itu, Elara, dengan jubah abu-abu yang menyatu dengan bayangan, bergerak lincah di antara semak belukar. Kakinya yang ramping menginjak tanah tanpa suara, mata hijaunya yang tajam menelusuri setiap detail di sekitarnya.
Ia adalah seorang Penjelajah Malam, salah satu dari sedikit yang berani menjelajah Hutan Gelap Eldoria setelah gelap. Bukan karena panggilan tugas, melainkan karena bisikan. Bisikan yang menghantuinya sejak ia masih kecil, menjanjikan rahasia kuno dan kekuatan tersembunyi yang terkunci di jantung hutan. Malam ini, bisikan itu terasa lebih kuat, seperti tarikan tak terlihat yang membimbingnya semakin dalam.
Elara berhenti sejenak di tepi sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Permukaan air memantulkan bintang-bintang pertama yang mulai bermunculan di langit. Ia berjongkok, menyentuh air dingin itu dengan ujung jarinya. Sensasi dingin merambat ke lengannya, diikuti oleh gelombang energi aneh yang membuat bulu kuduknya merinding. Itu bukan pertanda buruk, ia tahu. Itu adalah magi, energi yang mengalir di pembuluh darah bumi, dan Elara memiliki ikatan yang luar biasa kuat dengannya.
Tiba-tiba, suara retakan dahan terdengar dari balik semak belukar di seberang sungai. Elara dengan cepat menarik tangannya, tubuhnya menegang. Ia mengeluarkan belati obsidiannya dari sarung di pinggangnya, bilah hitamnya berkilat redup dalam kegelapan yang semakin pekat. Jantungnya berdebar kencang, bukan karena takut, melainkan karena antisipasi. Hutan ini jarang dihuni oleh makhluk selain hewan biasa, dan suara seperti itu biasanya menandakan... sesuatu yang lain.
Seekor Grifflon, makhluk berbulu hitam legam dengan mata merah menyala, muncul dari balik pepohonan. Ukurannya hampir dua kali lipinya, cakar-cakarnya tajam dan mengkilat. Grifflon adalah predator puncak di Eldoria, dikenal karena kecepatannya yang mematikan dan kelicikannya. Elara mengernyit. Grifflon biasanya tidak berkeliaran sendirian sejauh ini di dalam hutan, terutama di malam hari. Ada yang tidak beres.
Grifflon itu menggeram, menunjukkan gigi-giginya yang mengerikan. Ia melangkah maju, perlahan, mengitari Elara. Elara tetap tenang, belati di tangannya siap. Ia tahu pertarungan langsung melawan Grifflon sendirian adalah bunuh diri. Ia harus menggunakan kecerdasannya.
"Kau jauh dari wilayahmu, kawan," bisik Elara, suaranya tenang meskipun otaknya bekerja cepat mencari celah.