Bisikan Kertas Tua dan Cahaya Harapan
Di dalam Perpustakaan Batu, aroma lumut kuno dan perkamen usang memenuhi udara. Elara mengikuti Kaelen menuju salah satu lorong yang baru saja dibuka oleh Lyra. Dinding batu yang dipahat itu dipenuhi dengan rak-rak tinggi, menumpuk gulungan-gulungan yang terikat rapi, sebagian besar tertutup debu waktu. Beberapa bersinar redup dengan magi, menunjukkan usia dan kekuatan yang terkandung di dalamnya.
"Gulungan-gulungan di sini berisi catatan sejarah, ilmu pengetahuan, dan bahkan ramalan yang telah lama terlupakan," Kaelen menjelaskan, mengusap debu dari sebuah gulungan tebal. "Kita harus mencari apa pun yang berhubungan dengan Arkhon atau Segel Penahanan."
Elara mulai menelusuri rak-rak. Matanya yang tajam membaca judul-judul yang samar, mencari kata kunci. Ia menyentuh setiap gulungan, merasakan denyutan magi di dalamnya. Beberapa terasa dingin dan hampa, sementara yang lain bergetar dengan energi yang kuat. Ia mencari jejak ibunya, sebuah petunjuk kecil yang mungkin ditinggalkan di antara teks-teks kuno ini.
Berjam-jam berlalu. Elara dan Kaelen bekerja dalam keheningan, hanya diselingi desiran gulungan kertas yang dibuka dan bisikan Kaelen saat ia menemukan sesuatu yang menarik. Elara menemukan beberapa teks yang menyebutkan "Era Kegelapan Besar," sebuah periode di mana Eldoria nyaris hancur. Namun, detail tentang Arkhon atau segelnya masih samar.
"Ini," kata Kaelen tiba-tiba, suaranya mengandung nada kegembiraan yang tertahan. Ia memegang sebuah gulungan perkamen yang jauh lebih tebal dari yang lain, terikat dengan tali kulit yang rapuh. "Aku menemukannya. Ini adalah Gulungan Penjaga. Ia mencatat pekerjaan para penjaga yang paling penting, termasuk yang berhubungan dengan penyegelan Arkhon."
Elara mendekat, jantungnya berdebar. Kaelen dengan hati-hati membuka gulungan itu di atas meja batu terdekat. Gulungan itu dipenuhi tulisan tangan yang indah namun padat, serta ilustrasi rumit dari simbol-simbol kuno.
Mata Elara tertuju pada salah satu ilustrasi: sebuah gambar yang sangat mirip dengan Segel Arkhon yang ia temukan di pohon, tetapi dalam kondisi utuh dan bersinar terang. Di bawahnya, ada tulisan dalam bahasa kuno yang ia hanya bisa pahami sebagian, namun Kaelen membacanya dengan lancar.