TERIK sedang menari-nari di ubun-ubun kepala. Minel keluar kamar sambil mengenakan pakaian tipis dan transparan. Perempuan itu tak hanya merasa gerah. Ia sedang menahan hasrat.
Sengaja ia mendatangi Sutan di ruang tengah. Laki-laki itu tampak jengkel sekali. Lamunannya buyar seketika karena pemandangan elok di hadapannya. Padahal, laki-laki itu sedang melamunkan hal yang sangat penting. Sudah beberapa hari ini Sutan melakukannya. “Kau tahu saja kelemahanku.” Sutan menyelutuk kepada perempuan bahenol di hadapannya. Hasratnya terpancing hebat.
Sebenarnya, laki-laki itu sepenuhnya tak tergoda. Sutan melakukannya hanya karena terpaksa. Tak bisa ia menolak semua keinginan Minel. Apalagi, terkait pelampiasan hasrat. Kalau tak bisa mengimbangi perempuan itu, bisa-bisa Sutan dianggap tak lagi berguna. Dicampakkan begitu saja. Seumpama onderdil bekas yang tak lagi terpakai.
Minel membawa Sutan ke dalam kamar. Perempuan itu tahu betul cara menggoda laki-laki pujaan hatinya. Tak perlu basa-basi, mereka sudah melakukannya berkali-kali. Pergumulan terjadi. Tak lama. Minel berhenti. Perempuan itu melihat Sutan sama sekali tak berhasrat kepada dirinya. “Ada apa?” Minel bertanya. Perempuan itu bertanya sambil memelototkan mata.
Sutan terkejut. Laki-laki itu tampak gusar. Jangan-jangan, Minel berprasangkan salah kepadanya. “Tidak ada apa-apa.” Sutan mencoba berkelit. Tapi, tak bisa. “Maksudku, tak ada hubungannya denganmu.” Laki-laki itu tak bisa menyembunyikan apa pun di hadapan Minel.
Sudah lama Minel tak berbicara dari hati ke hati dengan Sutan. Selama ini, bahasa birahi saja yang membuat mereka akur. “Pasti ada hubungannya dengan laki-laki yang bertamu ke rumah ini.” Minel menebak.
Sutan tak menapik prasangka Minel. “Sudah beberapa hari ini aku tak mendengar kabar darinya. Laki-laki itu seperti lenyap begitu saja.” Sutan berkeluh-kesah.
“Tak penting soal nasib dirinya. Yang penting, dia melakukan pekerjaannya dengan baik.” Minel mencoba menghibur Sutan. Minel sudah tahu apa yang direncanakan Sutan bersama laki-laki berpakaian serba hitam itu.
Betul juga apa yang dikatan perempuan itu. Sutan hanya perlu membuktikan hasil. Laki-laki itu bergegas bangkit. Ia langsung melompat keluar kamar. Belum pergi jauh, Minel mencegatnya. “Aku pergi sebentar. Ada urusan yang mesti kuselesaikan.” Sutan tiba-tiba teringat pamit kepada istrinya.
“Mandi dulu. Kalau kau pergi seperti itu, maka terbuka semua cokimu. Orang-orang akan menertawaimu.” Minel meningatkan Sutan.
Ah, Sutan menjadi malu di hadapan Minel. Laki-laki itu buru-buru menuju ruang belakang. Bergegas ke kamar mandi. Brur! Langsung mengguyur tubuhnya dengan air yang diambil menggunakan timba. Kepalanya terasa segar. Tapi, isi di dalam kepala itu penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab.
***
ZURAIDA sedang menyapu di pekarangan rumahnya. Menggunakan sapu lidi yang sudah usang. Sedang asyik-asyik menyapu, Zuraida dikejutkan oleh kedatangan Sutan. Saudara laki-lakinya itu datang tanpa mendehem atau mengucap salam. Muncul begitu saja, seperti hantu.
“Anak perempuanmu ada di rumah?” Sutan langsung memberondong Zuraida dengan pertanyaan.
Zuraida tak langsung menjawab. “Entahlah. Aku tak bersamanya setiap waktu.” Perempuan itu menjawab dengan nada suara kesal.
“Aku akan mencarinya di dalam.” Sutan memberi aba-aba hendak melangkah ke dalam rumah.
“Masuk saja dahulu. Aku selesaikan dulu pekerjaanku di sini.” Zuraida tak berselera mengiringi saudara laki-lakinya itu masuk ke dalam rumah.
Sutan mencari-cari di dalam rumah. Laki-laki itu pun memanggil-manggil nama Inun. Berkali-kali. Tapi, tak ada yang menyahut. Kemenakannya itu tak ada di rumah. Sutan akhirnya memilih menunggu di beranda rumah Zuraida.
Zuraida menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Perempuan itu kemudian bergegas menghampiri Sutan. Ia hanya hanya lewat di beranda rumah, sehingga Sutan mencegatnya.
“Kemana anak gadismu itu?” Sutan terus memberondong Zuraida dengan pertanyaan yang sama.
“Seingatku, tadi ia mengatakan hendak pergi ke kabupaten.” Zuraida menyampaikan sedikit informasi.
“Ada urusan apa dia ke sana?” Sutan belum puas dengan informasi yang didapatkannya.