Blurb
Tempat penyewaan buku yang dijalankan oleh Runi dan bapaknya terancam gulung tikar. Rendahnya minat baca, berkembangnya teknologi digital yang memungkinkan orang mengakses buku elektronik, serta harga buku yang melambung tinggi membuat keuangan mereka kembang kempis.
Tempat penyewaan buku itu semakin luluh lantak menyusul pandemi Covid-19. Sendirian Runi harus menghadapi ibunya yang bersikeras menjual tempat usaha mereka, kakak perempuan dan iparnya yang terkena PHK, dan bapaknya yang tidak dapat berbuat apa-apa karena menderita strok.
Ini adalah kisah Runi memperjuangkan cintanya. Cinta terhadap buku, bapaknya, sahabat-sahabatnya, orang-orang dalam kehidupannya, ibunya yang tidak pernah menyayanginya, bahkan cinta yang mustahil untuk dipertahankan.
Bagi Runi buku bukan benda mati atau sekadar sumber mata pencarian. Buku adalah separuh hidupnya karena bagi Runi, semua yang memiliki nama, layak dianggap sebagai keluarga.