Black Fox

Adam Maulana Hasan
Chapter #6

Chapter 5

Awan hitam terlihat datang dari arah sebelah berat, bagiku awan hitam yang muncul di pagi yang tadinya cerah ini merupakan pertanda buruk. Perasaan yang tidak mengenakkan tiba-tiba muncul disaat aku berhenti berlari dan melihat awan tersebut. Angin yang sedikit kuat menerpa pakaian ku saat ini dan meninggalkan bekas dedaunan disana-sini.

Mungkin bukan hanya aku saja yang merasakan hal ini, kelima anggotaku mereka sepertinya juga merasakan keanehan yang kurasakan saat ini, tapi apa itu? Aku belum pernah merasakan hal aneh seperti ini sebelumnya.

“ Awan hitam itu... sepertinya ada yang aneh dengannya. ”

“ Salah satu dari mereka ada yang memakai kekuatan aura mereka komandan. ” Ucap Ronie yang menghampiriku.

“ Aura katamu?. ”

“ Ya, salah satu Rayers kelas Gaia sedang memakai kekuatannya untuk memanggil awan hitam itu. ”

“ Apa? Yang benar saja... apa itu termasuk kekuatan kelas Gaia?. ”

Memanggil awan hitam yang begitu tebal seperti itu sudah bisa dikatakan gila, sepertinya aku ingin satu Rayers kelas Gaia setelah melihat kegilaan ini. Namun bagi mereka ini suatu hal yang tidak mengejutkan lagi. Tapi bagiku ini sesuatu yang baru, karena baru pertama kali ini aku melihat seorang Rayers kelas Gaia bisa mengendalikan cuaca.

Kira-kira Rayers siapa yang memanggil awan hitam itu? Aku harap itu bukan salah satu dari Rayers musuh. Jikalau memang dia dari pihak musuh maka ini semakin merepotkan mengingat tidak ada satupun kelas Gaia di timku.

Aku takut mereka berlima akan kesulitan saat menghadapi kelas Gaia hanya melihat kekuatannya saja itu sudah berbanding jauh dengan mereka. Baiklah tidak perlu memikirkan hal itu lagi, aku harus melanjutkan perjalanan mencari Chris Rowwell karena itu adalah prioritas utamaku saat ini.

“ Baiklah kita kembali bergerak, awan hitam itu mungkin akan sampai di tempat kita dengan cepat kalau kita hanya diam disini dan tak melakukan apapun. ” Ucapku dengan berlari terlebih dahulu mendahului mereka berlima.

Mereka pun akhirnya mengikuti ku setelah menjawab ucapanku tadi dengan anggukannya. Dan disaat yang bersamaan aku melihat ke arah awan hitam itu sekali lagi dan berharap bahwa salah satu dari para komandan Newerlise tidak mengalami hal yang buruk sampai-sampai memanggil awan hitam yang mengerikan itu.

Jika tidak salah, komandan yang dikirim oleh Alestia-san disana adalah Alex Rockwell. Apa mungkin itu salah satu kekuatan Rayers kelas Gaia dia?. Entah kenapa tiba-tiba aku membayangkan wajah Alex yang sedang memperlihatkan wajah sombongnya itu.

Benar-benar menjengkelkan.

Aku pun menghela napas setelah menghilangkan bayanganku tentang dirinya, tapi jika Alex memiliki Rayers kelas Gaia seperti itu maka Chris pun juga sama mempunyai Rayers yang tidak kalah kuat dengannya. Baguslah kalau begitu, dengan ini aku mungkin akan mudah mengatur strategi dengannya. Tapi masalahnya adalah apa dia mau diajak bekerja sama denganku atau tidak? Itulah yang sedang kupikirkan sekarang.

Sepertinya aku harus membuang beberapa kehormatanku agar bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup. Aku yakin Chris akan setuju jika menawarkan diriku dan timku untuk melatih anggota Rayers miliknya. Ya... aku yakin dia akan setuju, meskipun ini juga melibatkan anggota tim ku yang lain tapi tidak apa, soalnya ini juga untuk mereka jadi mungkin mereka bisa memakluminya meskipun aku tidak akan bilang soal pertukaran dengan Chris ini kepada mereka berlima.

Setelah lima jam lamanya kami berlari dan beristirahat akhirnya kami telah sampai di tempat tujuan kami, meskipun dari tempat awal kami melangkah hingga sampai kemari membutuhkan waktu yang cukup lama tapi rasa lelah ini akan terbayar dengan bertemu Chris Rowwell.

Wilayah Newerlise timur ini sungguh sangat luas jadinya kami butuh waktu yang cukup banyak untuk sampai kemari, dan nasib baiknya kami tidak bertemu dengan musuh sama sekali di perjalanan. Mungkin karena keanehan yang terjadi di sebelah barat itu membuat seluruh pasukan Rayers musuh tertarik dan akhirnya menuju kesana semua.

Ini juga salah satu keberuntungan yang kudapat, baiklah sebelum awan hitam yang perlahan mendekat itu sampai kemari, kami harus secepatnya mencari keberadaan Chris. Jika awan hitam itu sampai kemari dan menurunkan hujan yang lebat mungkin pencarian kami akan terhenti mengingat kami yang tidak memiliki pakaian ganti untuk dikenakan saat basah kuyup nanti.

Untuk mempercepat pencarian Chris Rowwell mungkin dengan cara membagi tim dalam kelompok bisa dilakukan untuk mempersingkat waktu.

“ Baiklah kalian semua, tolong dengarkan rencanaku saat ini. Mungkin ini berkesan beresiko untuk dilakukan tapi jika kita tidak melakukannya maka pencarian Chris akan memakan banyak waktu, aku harap kalian mengerti apa yang aku katakan ini. ”

Mereka menatapku diam dengan memiliki pandangan yang percaya setiap perkataanku dan perintahku kepada mereka, mungkin ini juga berkat aku yang terlihat bisa diandalkan karena kemarin malam aku terlihat keren dimata mereka.

Baiklah berhenti bercandannya, lebih baik fokus ke misi tambahan ini.

“ Kita akan membagi tim dalam tiga kelompok, kelompok pertama adalah Mana dan Ram, kedua Lucia dan Rika, lalu yang terakhir aku dan Ronie. Jika kalian bertanya mengapa kalian satu kelompok dengan orang yang kusebutkan tadi maka akan aku jelaskan. ” Ucapku dengan mengeluarkan tabletku dan menunjukkan peta wilayah Newerlise timur kepada mereka berlima.

“ Pertama aku ingin kalian tahu kenapa aku memasangkan kalian dalam satu kelompok, kelompok pertama Mana dan Ram, mengingat Mana adalah Rayers kelas Sniper dia membutuhkan seseorang yang bisa menjaganya dari jarak dekat dan kupikir Ram lah yang cocok dengan Mana karena kutahu senjata milik Ram sudah berada di tas Mana. Entah kenapa kau tidak mau membawa senjatamu sendiri Ram tapi yang jelas kau punya beberapa macam masalah yang tidak bisa kau katakan kepadaku, soal itu aku akan maklumi untuk saat ini tapi ingatlah coba kau selesaikan masalah mu itu secepatnya Ram, apa kau mendengarkannya?. ” Ucapku dengan menatap ke arah Ram.

“ Baik, aku akan secepatnya mengatasi masalah pribadiku ini komandan, terima kasih atas kebaikan hatimu. ”

“ Kalau begitu bagus, selanjutnya Lucia dan Rika, karena Lucia yang banyak tingkah maka dari itu aku pasangkan dengan Rika mengingat kalau Rika Rayers kelas Medic, jadinya aku bisa tenang bila kupasangkan dia dengannya. ”

“ Tunggu komandan, ini tidak adil aku bisa bertarung dengan Ronie-san jadi aku ingin- ”

“ Ditolak, dan juga aku tidak mau mendengar keluhan mu saat ini Lucia jadi turuti apa yang aku katakan. ”

“ Ba-baik. ”

“ Lucia-san, mari kita berjuang bersama-sama. ”

“ Kau memang baik Rika-chan... tidak seperti komandan Azelf. ” Ucapnya dengan memeluk Rika.

Baiklah aku tidak peduli dengan apapun yang ia pikirkan tentangku tapi kurasa, Lucia itu sangat kuat jika dia tidak memiliki sifat gegabahnya itu maka dia bisa saja menjadi Rayers yang kuat di timku ini. Tapi mengingat mereka yang belum menunjukkan seluruh kekuatan miliknya kepadaku aku jadi semakin penasaran, siapa yang terkuat diantara mereka berlima?.

“ Lalu yang kedua, kira- kira dari jarak 7 kilometer dari tempat ini kalian tidak boleh melewatinya, jika memang memungkinkan untuk pergi lebih jauh maka akan aku izinkan, tapi ingat satu hal. Jika kalian melihat sekelompok musuh jangan bertingkah sok kuat dan menghadapi mereka langsung. Kalau bisa kembalilah dan berkumpul lagi dengan kelompok lain apa kalian mengerti?. ”

“ Ya!. ”

“ Kalau begitu mari kita mulai misi pencarian Chris Rowwell, apa kalian masih ingat bagaimana wajah komandan Chris yang kutunjukkan tadi?. ”

“ Ya... ”

“ Baguslah, Kelompok pertama kalian pergi ke arah timur, kelompok dua utara, dan aku akan pergi ke sebelah barat. Kita berangkat!. ”

Mereka pun pergi ke arah yang sudah ku sebutkan tadi, dan meninggalkanku beserta Ronie disini. Ronie pun mendekat kearah ku dan bertanya.

“ Ada apa komandan?. ”

“ Tidak... apa yang kupikirkan saat ini tidak terlalu penting, aku hanya berharap saja bahwa mereka akan baik-baik saja nanti. ”

“ Tenang saja komandan, mereka akan baik-baik saja soalnya mereka sangat kuat. ”

“ Ya, itu benar. Kalau begitu kita berangkat juga. ”

“ Baik. ”

Kami pun mulai menuju ke arah barat dan berharap untuk bisa bertemu dengan Chris, karena dia merupakan harapan kami satu-satunya saat ini. Aku memilih barat karena awan hitam itu datang dari arah sana dan aku yakin jika aku pergi kesana mungkin aku bisa mendapatkan sebuah petunjuk tentang suatu hal.

Aku tidak tahu itu apa tapi yang jelas perasaanku menunjukkan bahwa aku harus pergi kesana saat ini. Aku harap rencanaku untuk bertemu dengan Chris berjalan dengan lancar.

Awan hitam pun semakin mendekat saat kami berdua sudah berada jauh dari tempat kami tadi, dari gedung ke gedung lain, dari rumah ke rumah lain dari tempat ke tempat lain, kami sudah mencari komandan yang bernama Chris Rowwell itu keseluruh tempat yang ada di sepanjang jalan kami, namun hasilnya tetap sama saja tidak ada tanda-tanda dia dan timnya.

Hal ini justru membuatku semakin pesimis dan berpikir mungkin Chris sudah dikalahkan oleh si Silver itu dan hanya menyisakan ku dan anggota timku seorang di wilayah ini. Ya kemungkinan itu bisa terjadi mengingat kalau dia sangat terobsesi denganku agar bisa bertanding ulang.

Atau jangan-jangan dia sudah memprediksi bahwa aku akan pergi mencari komandan yang lain jadinya dia sudah...

Tunggu, aku... melupakan sesuatu...

Aku pun berhenti melangkah saat aku dan Ronie yang sudah berada di dalam reruntuhan gedung yang terbengkalai saat ini. Ronie yang melihatku menunjukkan sikap aneh ini akhirnya menghampiriku dan bertanya.

“ Komandan, ada apa? Kenapa kau berhenti?. ”

“ Ronie... apa kau ingat apa yang dikatakan oleh orang yang bernama Silver itu?. ”

“ Memangnya apa yang dikatakannya?. ”

“ Ahaha... aku sungguh bodoh, yang tersisa di wilayah ini adalah hanya kita saja... tim Black Fox. ”

“ Eh? Itu tidak mungkin bukan? Bukankah komandan Alex dan Chris sangat kuat? Kenapa komandan bisa berbicara seperti itu?. ”

“ Bukannya Silver itu berkata kepadaku seperti ini? Kau sangat berbeda dengan komandan yang lainnya bukan?. Jika memang dia membicarakan kedua komandan yang telah mati dua tahun yang lalu disini maka dia akan berkata Kau sangat berbeda dengan komandan yang waktu itu bukan? Apa aku salah Ronie?. ”

Ronie pun terkejut setelah mendengar perkataanku tadi. Aku pun juga sempat terkejut saat mengingat apa yang si Silver itu katakan kemarin, aku benar-benar bodoh tidak memperhatikan ucapannya kemarin kalau sudah seperti ini bukankah kami terlihat seperti orang bodoh yang mencari sebuah cahaya kecil yang semu?.

Aku memang bodoh! Jika aku tahu dari awal mungkin kami semua sudah berada di markas dan beristirahat sambil menunggu misi baru kami bukan? Sial... aku memang bodoh!.

“ Ronie... kita harus keluar dari wilayah Newerlise ini, kita sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk menang. ”

“ Komandan... ”

“ Aku akan menghubungi yang lainya, kita bisa keluar lewat pintu masuk Chris saat dia diantarkan kemari. Jika ada musuh yang menghalangi jalan kalian hancurkan saja mereka semua... kalau begitu ayo kita... hm?. ”

“ Komandan... apa kau mendengarnya?. ”

“ Tentu saja. ”

Aku pun mengeluarkan pistolku dan kusiapkan untuk menembak ke balik dinding yang ada dibelakangku karena saat ini kami berdua mendengar suara empat tapak kaki di persimpangan yang ada dibelakangku.

Dan disaat suara tapak kaki itu telah dekat tiba-tiba suara itu berhenti seketika. Sepertinya mereka juga mengetahui kalau ada kami disini, kalau begitu ini hanya masalah siapa cepat dia yang dapat. Baiklah mari kita lihat seberapa cepat kalian. Tapi jika musuh merupakan Rayers kelas Guardian maka akan aku serahkan kepada Ronie untuk menghadapinya, ayo keluarlah kalian.

Perlahan aku mulai mendengar sebuah percikan air, jika ini benar maka awan hitam itu sudah sampai di tempat kami saat ini, kalau begitu aku harus bergegas untuk pergi setelah mengalahkan mereka.

Dan kemudian hanya dalam satu hentakan kaki kami masing-masing dia pun menunjukkan sosoknya dengan menodongkan pistolnya juga sama seperti ku. Aku pun terkejut bukan main saat melihat siapa yang ada di depanku dengan menodongkan psitolnya tersebut, karena saat ini di depanku adalah seseorang yang kukenal.

Dia adalah Bill Obeth, salah satu komandan dari Newerlise.

“ Bill?. ”

“ K-kau... Azelf-san?. ”

Saat dia mengetahui kalau apa yang dikiranya musuh itu aku, dia pun tergelak ditanah dan secepat mungkin ketiga Rayers yang berada di dekatnya itu menolongnya. Apa mereka Rayers milik Bill? Kenapa hanya tersisa mereka saja? Dimana yang lain?.

“ Komandan tolong bertahanlah! Primorie-san, apa kau masih belum bisa menggunakan kekuatanmu?. ”

“ Maaf Jill tapi energi ku sudah mencapai batas, jika aku memaksakannya maka saat ini yang tergelatak sakit bukan hanya komandan saja. ”

“ Tenanglah kalian berdua, kita harus memprioritaskan kesalamatan komandan saat ini. ”

 Dia pun melihatku dan Ronie, kemudian dia pun memegang jaketku dengan erat seolah aku adalah harapan terakhirnya, dan dia pun berkata dengan mata yang berkaca-kaca.

“ Tolong... bisakah kalian menyembuhkan komandan Bill? Dia saat ini sedang terluka parah akibat melindungi kami semua. Tolong kami... ”

Aku yang mendengarkan permintaannya itu seketika melihat ke arah Ronie, dia pun mengangguk setuju seperti mengizinkanku untuk melakukan apapun yang kusuka saat ini. Baiklah, setidaknya aku bisa menolongnya itu sudah cukup untukku.

“ Baik aku akan menolongnya, Ronie tolong jaga mereka aku akan segera kembali. ”

Lihat selengkapnya