Black Pearl Mafia

Alfiani Fauziyyah
Chapter #6

Dari Kamera Pengintai

"Aku tidak membutuhkan apapun, cukup kau ada, itu sudah sangat cukup bagiku." Alfiani Fauziyyah

***

"Akhhh ... sial!" umpat Abie kesal. Lelaki itu berteriak-teriak kencang sedari tadi, merasa betul-betul frustasi. Tumpukkan kertas dalam meja kerjanya, ia hamburkan begitu saja, tanpa pernah peduli bagaimana lelahnya membereskan kekacauan yang telah ia buat.

"Tenang baby," ucap salah seorang perempuan dengan satu cangkir kopi hitam di tangannya. Perempuan itu pun datang dan mendekati lelaki yang bernama Abie. "Tenang semuanya akan selesai." Tara—nama perempuan itu, datang sembari merangkul Abie dengan sangat manja.

Tapi Abie lelaki itu hanya berdecak kesal menanggapi Tara yang tak tau apapun.

"Dia nggak ada apa-apa nya sama kita. Aku bisa kalahkan dia kalau kau mau." Tara berjalan menjauhi Abie dan menaruh secangkir kopi dengan asap yang masih mengepul panas. Diliriknya Abie sembari tersenyum. "Aku bisa mencari tukang pukul atau apapun untuk kalahkan dia."

"You crazy!" bentak Abie kesal dan menjambak rambutnya frustasi.

"Aku gila?" tunjuk Tara pada dirinya sendiri. Tara menggeleng melihat kelakuan Abie yang ia pikir terlalu berlebihan. "Santai Abie, kenapa kita kalah jumlah? Aku bisa menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh perempuan itu."

"Benar aku bilang kalau kau itu gila!" ucap Abie seraya menggelengkan kepalanya atas sikap Tara.

Tara yang merasa bingung menunjuk dirinya sendiri. Apa yang salah dari dirinya?

"Kau tau dengan perempuan berinisial QX?" tanya Abie berharap Tara tau apa yang ia maksud.

"Ya aku tau, dia itukan Queen Xanderians. Apa masalahnya? Bukannya kita tidak pernah mempunyai masalah dengan Ratu mafia itu bukan?" tanya Tara yang kini duduk di sofa pojok ruangan dengan menyilangkan satu kakinya.

"Kamu tau siapa Queen Xanderians itu?"

"Ya dia QX!" ucap Tara yang merasa sedikit kesal dengan pertanyaan Abie yang dinilainya hanya itu-itu saja.

"Dia itu Alana Xanderians. Perempuan yang pernah kita buat hancur dulu."

Tara yang mendengarnya tersedak, perempuan itu terbatuk-batuk setelah meminum kopi hitam yang baru saja ia suguhkan untuk Abie.

Lihat selengkapnya