“Yang baik belum tentu baik, dan yang jahat belum sepenuhnya jahat. Karena kebaikan dan kejahatan seseorang tergantung bagaimana seseorang itu diperlakukan.“ Alfiani Fauziyyah
***
“Mereka sudah datang Queen!“ Seru seseorang—yaitu Bobby, lelaki itu memperhatikan markas ketuanya kini ingin diserbu oleh segerombolan pasukan yang diketuai oleh Marco. Sementara sang gadis yang dimaksud adalah Alana. Gadis berusia 28 tahun berambut pirang kecoklatan, bermata biru dan berkulit putih, tengah menatap kerumunan orang yang berada di halaman luas markasnya.
“Yes I know, and this is the time,“ seringaian licik terlihat di wajahnya. Alana tak sabar untuk mengantarkan orang-orang bodoh ini ke dalam liang lahat. Terlalu bodoh pikirnya, mengantarkan nyawanya sendiri dan berusaha melawan seseorang yang bukan tandingannya itu adalah hal terbodoh yang pernah ia lihat. Ia adalah Alana Xanderians, biasa dipanggil dengan sebutan QX atau singkatan dari Queen Xanderians. Sebutan Queen dalam dunia kegelapan artinya ia adalah sang ratu kegelapan. Membuat hatinya beku, belas kasihan dan iba tak ada lagi dalam hatinya. Kini hidupnya hanya dipenuhi ambisi, ambisi dan ambisi. Dendam yang telah membuat dirinya seperti ini, ia tak ingin mati terlebih dahulu sebelum semua dendamnya terbalaskan.
Selain ia dikenal sebagai ketua mafia dunia, geng mafianya kini ia beri nama Black Pearl Mafia. Ia tak segan menyakiti bahkan menghilangkan nyawa seseorang, selain sebagai mafia ia juga dikenal sebagai salah seorang CEO perusahaan yang sudah terkenal di seluruh dunia. Terbukti dari produk yang ia pasarkan secara global, hampir setiap orang di muka bumi ini menggunakan produknya. Mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga persenjataan. Semua orang mengira ia adalah gadis yang baik, namun sayang dibalik semua itu ia adalah seorang kepala penjahat, ribuan, ratusan ribu, bahkan berjuta-juta orang telah habis dibunuhnya.
Memiliki berjuta-juta anak buah yang siap menuruti perintahnya hanya untuk menghabisi nyawa seseorang.
Dendamnya dimulai sejak ia berusia 13 tahun, keluarganya terutama ayahnya membuangnya dan mengganti namanya dari Alana Vanderians menjadi Alana Xanderians. Suatu hal yang berharga namun dianggap bodoh olehnya, ia tak paham arti dari semua yang Ayah dan ibunya lakukan demi keselamatannya.
“Come on Alana. Orang-orang bodoh itu sudah menunggu untuk kita habisi nyawa mereka,“ ucap Bobby yang sejak tadi masih berada di sampingnya. Lelaki itu melangkah dan disusul oleh Alana, mereka berdua turun dari lantai atas untuk melawan para pecundang yang akan tewas dalam hitungan detik. Mereka hanya berdua untuk menghabisi sekitar seratus orang yang menginginkan keduanya mati terutama Alana.