Blades of Belthor

Adam Zidane Arafi
Chapter #18

18. Ketenangan Terakhir

Amarah mereka tak bisa dibendung, hingga mereka membakar bangunan itu dan beberapa bangunan lainnya di distrik bangsawan itu.

Setelahnya barulah kita meninggalkan Canaria, dengan terhitung sekitar 30 kuda, beserta sekitar 60 orang dari ras mereka meninggalkan kebakaran ditengah malam yang membuat kebingungan warga Canaria. Asap hitam membumbung tinggi seakan menandakan runtuhnya Canaria, padahal hanya salah satu distriknya tengah terlahap kobaran api amukan ras Hybrida ini.

Sebagaimana berangkat, aku tak membiarkan istirahat, dan aku menjaga mereka pada bagian belakang dengan Longtail pada bagian depan. Letih yang tercampur haru dan rindu itu sangat menyesakkan suasana. Tidak ada suara yang terdengar kecuali derap kuda dan perintahku.

Hingga esok hari, barulah kami mendekati Belthor.

Alvy mendekat padaku yang segera menuju bagian depan kerumunan.

“Alvy siapkan tempat untuk mereka beristirahat, dan siapkan banyak makanan untuk mereka.” Perintahku langsung diiyakannya. Kami perlahan melewati bangunan desa yang tengah dikonstruksi, dan tentunya sekilas para penduduk desa tertangkap perhatiannya oleh kami.

“Hei kawan-kawan, bisa berkumpul sejenak?” Teriakku pada para penduduk yang tengah membantu konstruksi. Mereka pun bergegas turun, dan mengikuti kami hingga pada sisi ujung desa, dimana kemah-kemah sementara kami bangun selama pembangunan desa.

Eve mendekatiku. “Ada apa ini?” tanya Eve mewakili para penduduk desa yang kebingungan.

“Biar aku jelaskan pada kalian semua.” Ujarku.

Aku berdiri membelakangi para Hybrida dan berhadapan dengan seluruh penduduk Belthor.

“Musuh kita, Troy Canaria, telah menyiksa ras mereka di kota secara habis-habisan. Kalian tidak mungki bisa membayangkan neraka yang mereka lalui. Selama 5 tahun, para lelaki diperbudak, perempuan dan anak-anak yang...” Aku menghentikan sampai situ, karena kurasa terlalu tidak senonoh dan mereka akan langsung menangkap maksudku.

“Pada hari itu, Belthor, menerima ayahku dengan sangat baik sebagai bagian dari desa ini, dan, kurasa, sudah sepatutnya kita membantu saudara-saudara kita ini. Mereka mungkin memiliki ras yang berbeda dari kita, tetapi ingatlah, yang membedakan kita, hanyalah kebaikan hati kita!” Ucapku lantang.

“Namun semuanya kukembalikan pada rakyat Belthor, apakah kita bisa menerima mereka?” Tanyaku pada para penduduk Belthor. Sesaat hening, dan jujur saja, aku takut mereka menolak Hybrida ini.

“Mereka akan menjadi kawan yang hebat!” Ujar seseorang diantara kerumunan Belthor.

“Kurasa mereka bisa membantu kita membangun kembali desa bukan?”

“Mereka juga petarung yang hebat bukan, kita membutuhkan semua petarung hebat untuk melawan Lord keparat itu!”

Lama-kelamaan mereka semua bersuara menandakan persetujuan mereka atas penerimaan para ras Hybrida ini. Paman Mike lalu maju seraya mengangkat tangan sebagai tanda agar semuanya kembali tenang. “Aku mewakili mereka semua, kami menyetujui itu Adam, kami menerima semua ras Hybrida itu disini.” Ucapnya seraya tersenyum dengan anggukan para penduduk Belthor.

“Bersama-sama kita akan merangkul mereka menjadi bagian dari Belthor, dan..” kemudian aku menengok pada Ras Hybrida. “Aku meminta tolong pada kalian agar turut serta membantu kami, desa Belthor.”

Longtail yang memimpin mereka berlutut yang kemudian diikuti oleh semua keluarga dan temannya. “Kami akan merasa sangat terhormat untuk membantu kalian, bahkan nyawa kami akan kami berikan untuk kalian!” Ujarnya diikuti dengan bunyi-bunyian hewan yang mereka hasilkan sebagai tanda setuju diikuti sorak semangat mereka.

“Bangunlah kalian! Kita adalah saudara sekarang!” Ujarku.

Mereka semua berdiri perlahan, lalu satu persatu penduduk Belthor maju dan memeluk saudara baru mereka. Para perempuan penduduk Belthor memeluk dan merangkul perempuan dan anak-anak menuju tenda agar mereka dapat istirahat dan makan terlebih dahulu.

Aku ingin memeluk Longtail, namun, ia lebih dulu melesat dan memelukku.

“Aku tak tau apa yang harus kukatakan.. apapun yang terjadi, aku akan setia padamu.” Ujarnya seraya menangis dengan sesenggukan.

“Tenanglah Longtail, lebih baik, kau temui keluargamu, dan habiskan waktu dengan mereka. Mereka telah melalui terlalu banyak hal, mereka pasti membutuhkan sosok kepala dari keluarga mereka.” Ujarku.

Ia melepas pelukannya. “Baiklah Adam.. aku akan menemui mereka dulu, dan sekali lagi, aku sangat berterima-kasih pada kalian.”

Keadaan yang sangat hangat tercipta, pada hari itu sebgian dari kami sibuk membangun tempat tinggal dan menyajikan makanan untuk mereka.

“Memang tidak salah memilihmu menjadi pemimpin.” Ujar seseorang seraya menepuk bahuku.

“Oh hai bibi Maya, tidak.. ini keputusan kita bersama, kalian semua yang hebat.” Ujarku seraya menerima mangkuk dengan sup hangat darinya.

“Belthor hanyalah desa biasa hingga kemarin. Hari ini Belthor telah menjadi suatu tempat yang melebihi desa biasa, Belthor telah menjadi simbol keselamatan bagi mereka dan kami semua, termasuk para Hybrida ini. Bagi mereka, kau akan dikenang sebagai seorang penyelamat.”

“Sejujurnya, aku juga tidak tau bagaimana aku bisa menjalankan semua ini, semua terasa mengalir begitu saja.”

“ya, kau memang berbakat adam, namun, kau perlu ingat, semakin besar kita, semakin banyak yang membenci kita.” Jelas bibi Maya. “Hari ini seorang landlord yang menyerang kita, bisa jadi esok hari seorang Governor yang akan membenci kita.”

Aku mengangguk menyadari betapa besarnya kemungkinan itu.

“tapi.” Jawabku “sesaat itu terjadi, kita pasti sudah menjadi lebih kuat dari mereka semua.” Ujarku disambut tawa kecil bibi Maya.

“Kami semua mempercayakan itu padamu, sampai hari dimana kita semua bisa tidur dengan nyenyak, barulah aku akan berhenti mengawasimu Adam.”

“Tentu saja, aku akan membawa kalian semua hingga hari itu tiba.” Ujarku tegas yang mengakhiri percakapan kami.

Lihat selengkapnya