"Uang bukanlah segalanya. Tapi segalanya butuh uang. Hati-hati dengan uang, Uang bisa membeli hati. Uang juga bisa membeli empati dan simpati. But, it doesn't work to me."
- Rafi Dirga Maulana -
××××××××××××
Passeriformes Lycoris High School
(PLY High School).
•
•
•
•
Siapa yang tidak mengenal SMA swasta yang satu ini, Passeriformes Lycoris School (PLY School). Sekolah swasta bergengsi yang tidak hanya mengandalkan uang, tetapi juga kemampuan dan bakat. Sekolah swasta dengan persaingan ketat akan peringkat atas dalam segala hal. Semua orang tua menjadikan sekolah swasta tersebut sebagai tempat pertama setelah anak-anak mereka gagal masuk ke sekolah negeri terbaik.
Bukan hanya terkenal akan prestasi. Sekolah swasta satu ini tak pernah terdengar akan kasus atau tindakan asusila lainnya. Begitu keras salah satu organisasi perwakilan siswa disekolah tersebut, yakni OSIS.
Azriel Allianzo Clestheon, ketua osis Passeriformes Lycoris School. Tegas, cerdas dan kejam. Bahkan Azriel berhasil menggantikan posisi mantan ketua osis yang bermasalah saat masih berstatus siswa baru di SMA tersebut. Karena hal itu, Azriel sangat terkenal dikalangan siswa laki-laki maupun siswa perempuan.
"Ketua!" Azriel yang sedang membaca buku, menatap kesal salah satu anggota osis yang masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Walau begitu, Azriel berusaha menahan dan memilih tersenyum hangat.
"Ada apa?"
"Anak SMA sebelah baru saja mengeroyok salah satu anggota divisi seni."
"Hah! Seberani itukah mereka masuk! Haruskah aku yang turun menangani ini! Dimana anak-anak divisi keamanan?"
"Mereka kalah telak dari anak-anak itu."
"Oh, bisakah kau memastikan tak ada siswa lain yang berkeliaran tanpa kepentingan khusus?" gumam Azriel
"Ba-baik."
Azriel berjalan keluar melewati koridor sekolah yang telah sepi bersama 5 anggota osis laki-laki yang berjalan dibelakangnya.
Semua siswa telah ditertibkan sesuai perintah Azriel. Disekolah, tak ada yang berani menolak perintah Azriel karena organisasi osis menjadi sangat menakutkan sejak Azriel yang terpilih menjadi ketuanya. Ia sangat tegas dan tak segan-segan jika ada yang tak mematuhi dirinya.
"Azriel!"
"Dia bias terfavorite ku!"
"Ketua dan anggota osis memang keren!"
Sesampainya, Azriel menatap anggota divisi keamanan yang telah babak belur. Bahkan beberapa guru memilih mundur dan menyerahkan itu pada Azriel.
"Syukurlah kau datang!"
"Bapak dan ibu akan kembali ke kelas. Kau tangani mereka."
"Dengan senang hati." balas Azriel
Azriel mengubah ekpresinya lalu melepas kaca mata yang ia kenakan. Perlahan ia melangkah maju mendekati sekitar 20 anak SMA lain yang menyerang sekolahnya.
"Sepertinya, anak divisi keamanan butuh pelatihan lebih. Ganti seluruh pelatih seni bela diri disekolah ini, Adrian!"ucap Azriel sembari menatap anggota divisi keamanan yang hanya bisa menunduk.
"Akan segera aku tangani."
Anak SMA lain itu menatap Azriel lalu berteriak menantang Azriel dan ke lima rekannya.
"Oi, oi!! Apa kalian anggota osis? Ah, Azriel! Aku pernah mendengar nama itu. Tapi-,"
"Dengan tujuan apa kalian datang kemari?" ucap Azriel
"Tujuan! Ah, tujuan ku. Aku melihat ada siswi perempuan cantik disekolah ini. Aku cukup tertarik dengannya. Dia menantangku dan mengatakan jika anggota osis mereka sangat kuat. Jika aku bisa mengalahkan anggota osis itu, maka ia akan menjadi pacar ku. Ah tidak, dia akan melayani ku dan menjadi budakku."
"Serendah itu ya. Menyusahkan saja." gumam Azriel
"Hah, apa?"
"Kau akan menyesal datang kemari hanya karena tawaran rendahan itu." balas Azriel yang langsung menedang kepala siswa itu. Hanya sekali tendangan, siswa tersebut sampai tak sadarkan diri.
"Buat yang lain menyesali perkataan mereka." perintah Azriel.
Ke lima anggota osis itu langsung menyerang dan perkelahian pun terjadi dan selesai begitu cepat. Sampai membuat anggota divisi yang lain tercengang dengan kekuatan anggota inti osis.
"Huam! Tenyata kuat di omongan saja!" gumam Azriel melihat anak-anak itu sudah tak sadarkan diri.