BLIND SIDE

Nurhidayati
Chapter #3

Bab 2_Yah Selalu Melihatmu

Aurora menatap sedih lapangan yang sesak penuh banyak siswa dan siswi berlalu lalang. Aurora sendiri hanya mampu melihatnya di lantai dua dimana kelas nya berada. Aurora melihat begitu senangnya berolahraga namun karena sekarang jadwal olahraga lari estafet. Aurora tak bisa ikut di karenakan kondisinya yang lemah. Satu bulan pertama sewaktu dirinya masih menginjak kelas X. Aurora memaksakan diri mengikuti olahraga hingga akhirnya Aurora pingsan dan musti di rawat di rumah sakit. Semenjak itulah semua orang mengetahui baik itu pihak sekolah dan siswa bahwa Aurora memiliki penyakit aneh. 

Tak banyak masalah yang Aurora temukan. Hanya beberapa orang yang menatapnya nyinyir dan iba. Sebagian lagi masih berteman baik dengan Aurora karena kenyataan nya kondisi nya tak berpengaruh buruk pada peringkatnya di kelas. Aurora masih bisa di andalkan dalam bidang lain kecuali olahraga. 

Aurora mendengus geli melihat Detri yang masih saja tampan saat berolahraga. Keringat membanjiri tubuh Detri. Lihat lah kepopulerannya membuat banyak sekali gadis mengerubunginya hanya untuk memberikan handuk atau minuman. Anehnya Detri tak pernah mengambilnya. Detri hanya mengambil handuk dan minuman yang ada di tas. Tunggu. Aurora tak salah lihat. Itu bukan handuk milik Detri melainkan itu handuk hijau milik Aurora dan tupperware hijau miliknya. Aurora merasa kesal sekaligus senang karena kenyataannya Detri lebih memilih milik Aurora.

Satu jam pelajaran olahraga selesai dan mereka akan segera berganti pakaian. Aurora tahu ini wkatunya dia kembali ke perpustakaan. Karena persyaratannya Aurora boleh tak mengikuti olahraga berat asal membantu mengelola perpustakaan selama pelajaran olahraga berlangsung.

******

“Gimana Ara? Bosan yah bantu ibu di perpus?” tanya Bu Kusma yang sangat perhatian pada Aurora. Kali ini tugas Aurora adalah memberi label pada setiap buku yang ada. Aurora sudah menyelesaikan kurang lebih tiga puluh buku.

“Nggak. Justru Aurora seneng. Makasih ibu sudah mau memberikan waktu luang ibu.” jawab Aurora sopan.

“Oh iya? Tadi kamu habis dari mana? Ibu lihat kamu dari luar?” tanya Bu Kusma lagi.

“Oh. Habis dari toilet.” ucap Aurora malu.

“Ini sudah mau masuk jam pelajaran yang lain. Kamu boleh pergi.” Aurora mengangguk namun Aurora ingat pasti saat ini masih banyak orang yang berganti pakaian ataupun duduk-duduk santai di kelas.

Lihat selengkapnya