BLIND SIDE

Nurhidayati
Chapter #6

Bab 5_So Sweet juga

Di sini ada yang namanya gugup dan ada yang namanya detak jantung. Mana yang normal? Apa sama saja? Ah Aurora sulit bisa berpikir jernih bahkan ketika Detri menjemput di depan pintu rumah Aurora hanya diam namun segera memasuki mobil Detri.

“Lo kenapa? Dari tadi gue ajak ngobrol. Geleng-geleng kepala aja. DJ bukan tapi malah aneh lo kelihatannya.” Detri menatap geli Aurora sembari mengalihkan pandangan nya ke jalan raya namun Aurora malah melihatnya lekat-lekat.

“Gue kece? Lo baru sadar yah!?” Detri memamerkan senyumnya dan itu malah membuat debaran jantung di dada Aurora makin kencang. Aurora kembali menggelengkan kepalanya “Gue nggak kenapa-napa. Gue baik-baik aja!” tandas Aurora lebih tepatnya pada dirinya sendiri.

“Kelas lo ulangan sejarah kan hari ini?” Seketika Aurora menatap tak percaya. Gara-gara ucapan Detri semalam membuat nya tak membaca bukunya. Aurora merutuki kebodohannya namun Aurora berusaha mengingat apa saja materi yang sudah di bahas Pak Agus dua minggu lalu.

“Nggak usah ngehapal gitu. Lo pasti bisa!” Detri mengacak-ngacak rambut Aurora membuat hapalan Aurora seketika buyar.

“Ck! Bisa diem nggak. Gue lagi nginget materinya.” ujar Aurora kesal.

Good luck yah!” sambung Detri sembari tersenyum ke arah Aurora.

Thank’s. Lo juga jangan mabal terus!” Kali ini Detri tertawa dan mengangguk paham. 

Mereka pun sampai di sekolah. Detri sengaja mengantarkan Aurora ke kelas nya. Aurora sempat kesal namun Detri terus memaksa. Sampai di depan pintu kelas Detri masih saja mengacak rambut Aurora dan membuat nya kesal. Namun satu hal yang makin membuat Aurora kesal adalah debaran jantungnya tak kunjung normal.

“Yuhu! Dianterin pacar nih!!!” seruan Mila membuat Aurora memberengut.

“Apa yang kalian lakukan selama gue nggak ada? Kok Detri bisa jadi romantis gitu?” tanya Tsani kepo.

“Kalian nggak usah tanya-tanya! Gue mau belajar sekarang.” ucap Aurora langsung mengarah ke mejanya dan duduk di kursi miliknya “Ara! Lo nggak bisa kayak gitu dong! Secara yah Detri itu menolak semua cewek demi lo!” Mila mulai mengoceh membuat Aurora memutarkan bola matanya.

“Sumpah lo!? Shit! Gue bahkan nggak tahu gossip ini.” tambah Tsani. Rasanya Aurora makin pusing.

“Nggak ada gossip kayak gitu. Semuanya nggak benar! Detri yah Detri! Gue yah gue. Nggak ada sangkut pautnya. Mending lo tanya sama dia. Udah gue mau belajar!” jelas Aurora langsung membaca buku catatan sejarah sedangkan Mila dan Tsani hanya tersenyum jahil. Mereka benar-benar akan mengkonfirmasi Detri secepatnya.

Tanpa menunggu lama Pak Agus datang ke kelas XI IPS1 dan benar saja ulangan pun di mulai. Aurora berharap bahwa keberuntungan ada di tangannya sekarang.

******

Aurora kini hanya melamun melihat ada beberapa hasil jawabannya yang tidak sesuai dengan catatannya namun Aurora yakin soal pilihan ganda yang di jawabnya sesuai hanya saja soal essainya mungkin memiliki jawaban yang kurang tepat. Aurora merasakan pening di kepalanya. Rasanya ubun-ubunnya mulai panas. Seingatnya ia sudah meminum obat namun mungkin ini efek satu jam setengah di habiskannya untuk mengerjakan soal ulangannya.

“Ara!” Kini matanya kembali terbuka saat Tsani yang duduk di sebelahnya menyadari Aurora yang tengah menahan kantuk.

“Lo cape? Ke UKS aja.” Tsani hendak menarik lengan Aurora namun gelengan kepala Aurora membuat nya menghentikan gerakannya.

Lihat selengkapnya