“Ada yang salah?” tanya Aurora bingung saat melihat Nabila melihat nya jengah.
“Kesalahan lo? Kenapa lo selalu ada di sekitar Detri? Lo itu kayak bau busuk! Nempel nggak jelas!” jawab Nabila ketus.
Aurora tahu bahwa Nabila menyukai Detri sejak MOS berlangsung namun entah kenapa Detri tak melirik sedikit pun gadis cantik seperti Nabila.
“Lo kalau suka bilang aja, Detri bukan orang yang mudah peka.” Aurora tak bisa berkata apa-apa. Aurora hanya ingin segera pergi dari toilet.
“Gue udah bilang, tapi kenyataannya dia bahkan bilang kalau gue nggak sebanding sama lo.” balas Nabila sinis sembari memandang rendah Aurora “Lo sadar nggak? Kalau lo cuma benalu dalam hidup Detri? Sampai kapan lo akan terus-terusan membuat ruang gerak Detri sempit. Lo selalu bawa sial sama dia.” Tak terima dengan tuduhan Nabila. Aurora pun hendak pergi namun dengan cepat Nabila mencegatnya.
“Detri kehilangan waktu luangnya. Detri kehilangan kesempatan ikut tanding bola. Detri bahkan makin urakan. Lo merusak semuanya!” Belum sempat Aurora membalas ucapan Nabila. Dengan cepat Nabila keluar toilet seraya membanting pintunya keras.
“Detri? Lo sebegitu menderita sama gue?” ucap Aurora dalam hati.