BLIND SIDE

Nurhidayati
Chapter #15

Bab 14_Nara teman baru

Perpustakaan nampak sepi. Memang senin merupakan hari berat karena banyak sekali pelajaran-pelajaran yang harus di utamakan. Maka dari itu jarang sekali siswa dan siswi yang mau mengadakan kegiatan di hari senin. Istirahat tadi Aurora langsung menghamburkan diri ke dalam perpustakaan sekolah karena Bu Sukma mengatakan bahwa ada novel baru yang bisa Aurora baca.

“Makasih Bu Sukma! Baik banget! Udah simpen bukunya buat Ara!” Bu Sukma sudah menyimpan novel karya Orizuka yang terbaru untuk Aurora.

“Iya, maafin ibu juga masih suka nyuruh Ara bantu ibu.” Aurora menggeleng cepat. Aurora tak terpaksa membantu Bu Sukma menjaga perpustakaan.

“Ibu, Ara ke sebrang sana yah. Mau baca dulu sebentar.” Bu Sukma mempersilahkan Aurora hingga Aurora langsung membuka halaman pertama dan larut dalam bacaannya. 

Selang lima belas menit. Aurora mendengar suara gaduh di balik rak buku di depannya. Aurora hendak melihat namun matanya menangkap sosok gadis seumurannya sedang bersembunyi.

“Lo lagi apa?” Sontak gadis itu kaget dan menyuruh Aurora untuk tak berisik.

“Mau sembunyi? Jangan di situ. Lo bakal ketahuan! Sini ikut gue!” Aurora menarik gadis itu ke ruangan staff yang ada di balik rak buku karena pintu staff hampir sama dengan warna rak yang gelap sehingga banyak tak menyadari bahwa itu adalah sebuah pintu ruangan. Aurora tahu karena Bu Sukma yang memberitahu.

“Diem di sini! Biar nanti kalau orang itu cari lo! Gue jawab nggak tahu!” Gadis itu mengangguk sembari menunggu aba-aba dari Aurora.

“Memangnya dia kabur dari siapa? Di bully?” Pikir Aurora namun akhirnya Aurora kembali ke meja kemudian melanjutkan bacaannya.

Tiba-tiba langkah besar datang dari arah rak yang tadi. Belum sempat Aurora melihat. Ternyata seorang lelaki jangkung berwajah tampan, rambut cepak, mata tajam dan pakaian urakan hampir sama dengan Detri namun lelaki ini memiliki aura yang sangat menyeramkan. Aurora sampai mundur dari kursinya. Lelaki itu meliriknya sekilas kemudian berbalik setelah memastikan sesuatu. 

Aurora masih berpura-pura tenang namun lelaki itu kini menghampirinya. Lelaki itu menatap Aurora penuh tanya.

“Lihat Nara?” tanya lelaki itu dengan suara bazz miliknya. Aurora sangat ngeri dengan sikap lelaki itu. Dengan cepat Aurora menggeleng pelan.

“Kalau gitu, lo lihat cewek yang panik dan sembunyi di sini?” Aurora kembali menggeleng membuat lelaki itu berdecak kesal.

“Kalau lo lihat dia, bilang bahwa kemanapun dia pergi dia nggak bakal aman. Mau sembunyi kemanapun dia tetap akan ketemu gue!” Aurora hanya manggut-manggut tak tahan mendengar ancaman lelaki di depannya ini.

Lihat selengkapnya