The side of her
Jika ditanya apa dia membenci hidupnya. Yah, dia membenci hidupnya. Ini kalimat yang sama seperti yang lelaki di sampingnya ucapkan. Kalian tahu kenapa. Karena sekarang lelaki itu yang memaksa menulis semua kisah. Sejujurnya dia tak pandai menulis hanya saja karena adanya paksaan akhirnya dia mulai menulis. Aurora Harsyad Putri. Usia 17 tahun. Kali ini biar dia menjelaskan kenapa namanya sedikit membingungkan. Ini adalah kesalahan orang tuanya yang memaksa memasukan nama mereka masing-masing sewaktu dia masih kecil. Gabungan dari Titania Harsyad dan Ganang Hari Putra. Hasilnya jadi seperti ini.
Aurora bersekolah sama dengan lelaki yang sekarang tengah mengintip isi tulisannya. Siapa lagi kalau bukan Detri Kross. Murid pindahan yang hampir lulus sekarang. Mungkin Detri sangat berterima kasih hingga akhirnya Detri lulus juga. Mungkin tak banyak kisah yang bisa di tulis. Aurora sakit. Yah bukan sakit yang bisa di bilang normal melainkan dia memiliki Chronic Fatigue Syndrome (CFS) atau Sindrom kelelahan kronis dimana kondisi pasien sepertinya mudah merasa lelah dan kondisinya menggambarkan semuanya.
Awalnya tak ada yang menyadari namun saat Ayah Aurora memaksanya berobat sewaktu kelas IX. Akhirnya diketahui bahwa dia mengidap penyakit ini. Menyedihkan memang mengetahui dia tak bisa seperti kebanyakan orang lain namun untung saja penyakitnya hanya merusak sistem kekebalan. Entah keajaiban apa. Penyakitnya hanya menyerang pada kemampuan jasmaninya. Makanya dia jarang olahraga karena tiga kali lari mengelilingi lapangan saja dia bisa pingsan dimana saja. Seharusnya penyakitnya bisa menyerang kemampuan kogniti namun dia masih bisa mencerna pelajaran dengan baik. Tidak seperti Detri yang selalu saja bolos. Lihat Detri tengah menatap Aurora sekarang.