Valleldafa
"APA?! Ye Sung tidak ada di tempatnya?"
Marcelaus berteriak marah pada anak buahnya yang baru saja kembali dari tempat Ye Sung melakukan latihan pengendalian diri.
Beberapa menit lalu ia menerima bahwa kabar pasukan yang menjaga daerah masuk di hutan telas tumbang semua. Dua vampir berhasil lolos masuk dari lingkungan istananya. Pria yang memiliki wajah tampan di usia ratusan tahun itu menatap ke luar istana lewat jendela yang dibentuk di setiap sisi istana. Bulan darah menyapanya dari balik jendela
-BRAKKK-
"Ayah! Apa Ryeon Woo dan Dave sudah kembali?" teriak Ye Sung yang tiba-tiba muncul dari pintu setelah mendobrak pintunya dengan paksa. Mata Ye Sung sebelumnya teduh kini berkilat-kilat oranye.
"Apa maksudmu dengan 'apa Ryeon Woo dan Dave telah kembali?'" tanya Marcelaus pada Ye Sung dengan tatapan tajam. "Bukankah Dave sedang menjaga Ryeon Woo –"
Marcelaus kemudian terdiam ketika ia memang tak merasakan aura Ryeon Woo ataupun Dave di istana. Raja itu menggeram sedikit lalu menatap Ye Sung.
"Kenapa kau kemari? Apa kau sudah menyelesaikan latihanmu?"
Ye Sung menatap ayahnya dengan cemas, "Di mana Dave? Tadi dia menjemput RyeonWoo di lembah lalu membawanya pergi setelah mengatakan bahwa ada dua vampir menyerbu pintu barat!"
"Apa yang –"
Dave muncul di ambang pintu dengan wajah tampak kaget.
"Kakak! Syukurlah kau sudah sampai di istana. Apa Ryeon Woo baik-baik saja?" tanya Ye Sung dengan senyum dikulum. Yang ditanya malah mengeryit, Dave menatap Ye Sung dengan bingung.
"Ryeon Woo pergi berburu, di hutan belakang. Dia belum kembali," ujar Dave ringan. "Akan kupanggilkan dia –"
"KAU MEMBIARKANNYA BERBURU?! APA KAU TAHU BAHWA TADI DIA KE LEMBAH MENEMUIKU?" serta merta Ye Sung melompat ke arah Dave dengan kemarahan yang luar biasa memuncak. Telinga Ye Sung mulai mencuat dan meruncing. Bulu-bulu hitam bermunculan dari kulitnya yang tak tertutupi kain. Dave tak bisa menghinari dengan cepat akhirnya menerima cekikan dari adiknya yang tiba-tiba marah.
"Ye Sung – akkhh – dia memohon padaku –"
"SEHARUSNYA KAU MENGAWALNYA~ SEHARUSNYA KAU MELARANGNYA!!!"
Ye Sung mulai tak terkendali. Tubuhnya sudah setengah serigala sekarang. Matanya berkilat-kilat oranye dan moncongnya mulai terbentuk.
"GGRRRRRR!!"
"YE SUNG! LEPASKAN KAKAKMU!" Marcelaus maju dan langsung menarik kerah pakaianYe Sung dan memaksanya melepaskan Dave. Ye Sung mendengus kesal.
"Dave, mundur!"
Marcelaus memerintahkan Dave untuk mundur. Raja sebenarnya sangat marah pada Dave yang memang seenaknya saja melepaskan Ryeon Woo. Namun yang harus ia lakukan sekarang adalah menenangkan hati Ye Sungyang mulai tak terkendali.
"Ke mana kau membawanya?" geram Ye Sung lagi dengan nada rendah yang sontak membuat Dave mengeryit tak mengerti. Tanpa pikir panjang lagi, Ye Sung kembali menerjang kakaknya hingga jatuh tersungkur. Beberapa orang di sana tak ada yang berani ambil tindakan melihat aksi itu.
"A –apa maksudmu?
"YE SUNG! LEPASKAN KAKAKMU!"
Marcelaus berteriak dan memerintahkan pengawalnya untuk menarik Ye Sung dari atas tubuh Dave. Namun Ye Sung yang sudah setengah werewolf itu bukanlah sesuatu yang bisa dengan gampang ditangani.
"Tadi kau mengajaknya pulang –ggrrmmhh..."
Dave menggeleng, "Sejak dia pergi aku hanya mengawasi dari menara timur. Apa maksudmu aku mengajaknya pulang? Apa benar-benar aku yang menjemputnya?"
Mata oranye Ye Sung menyipit, ada geraman tertahan dalam pangkal tengorokkannya. Ia mulai mengingat-ingat bau yang menguar dari sosok Dave yangtadi menjemput Ryeon Woo.