Hulu sungai Andez
Casey berdiri tegak di hadapan wanita yang sudah sangat lama tak dijumpainya. Namun waktu ternyata tak menggerus kecantikannya. Casey masih bisa melihat wajah cantik Yuan dengan amat baik, seolah ia masih berumur 20-an , usia terakhir ia memeluk gadis itu sebelum dipenjarakan dalam air.
"Menyingkir!"
Yuan menggeram dalam pada Casey. Matanya menyorotkan kebencian yang sangat, namun siren itu tak bergerak. Ia terpaku di tempatnya. Sesekali ia melirik puncak Himalaya tempat Yaricha bertarung.
"Aku tidak bisa, Yuan."
Casey menatap gadis itu tenang dan dalam. Terlihat bulir air mata jatuh ke pipinya yang sudah termakan usia. Yuan di hadapannya kini memang bukan lagi Yuan yang ia kenal. Selama kutukan siren dari Yaricha itu tak terpatahkan, maka pikiran Yuan pun takkan bisa kembali.
"Tidak menyingkir berarti mati," geram Yuan. Ia benar-benar tidak sadar.
"Kau ingat ini?" Casey menunjukkan sebuah benda berkilau di tangannya. Sebuah kalung mutiara putih yang berkilau. Kalung yang dibuat dari mutiara-mutiara terbaik yang dikumpulkan Casey dengan susah payah, bukti cintanya untuk Yuan.
Yuan menatap benda berkilau di tangan Casey itu dengan geram, tampaknya efek kuatnya sirih yang masih melingkupi itu membuatnya benar-benar tak mengingat apapun.
"Aku masih mencintaimu,Yuan-ku. Aku juga tahu kau tetapmencintaiku jauh dalam hatimu yang paling dalam. Kalung ini masih aku simpan dengan baik, bukti bahwa aku tetap mencintaimu dengan baik juga, Yuan. Sadarlah... sadarlah!"
Casey mendekatkaan jaraknya dengan Yuan sambil merentangkan tangannya. Ia tak punya pilihan lain daripada harus menyerang istrinya sendiri. Paling tidak, ia bisa menghalangi Yuan untuk lari ke arah gunung Himalaya tempat perebutan permata itu terjadi.
Yuan sendiri masih menggeram dengan mata yang berkilat-kilat kearah Casey. Casey semakin mendekati Yuan yang tampaknya mulai goyah karena pengaruh sihir Yaricha yang juga beberapa kali terserang di atas sana. Namun tak lama kemudian Yuan meraung frustasi.
Yuan menyerang Casey secepat kila dan pria itubahkan tak menghindar. Tepat saat gigi-gigi tajam Yuan menancap di leher Casey,kalung mutiara yang dipegang oleh Casey berhasil dikalungkan di leher wanita siren itu.
Pandangan Yuan mulai mengabur, mulai melintas-lintas berbagai bayangan yang membuat kepalanya pening.
"AAARRRGHHHH!!!!"