
**
決して清くない血
-Kesshite Kiyoka Nai Chi-
'Darah yang Tidak Pernah Jernih'
⛩️🏮⛩️
Misao menatap Noa dengan mata yang sejuk dan tenang, senyum yang membuat Noa ingin menahan napas. Tangan yang lemah itu merangkul jemarinya, hangat dan penuh arti
Noa menatap ibunya, wajahnya berseri. "Ah iya, aku tadi... sempat menabrak seorang pria di jalan, Bu. Namanya... Tuan Kimura. Aku menjatuhkan semua belanjaannya... tapi dia tersenyum, membantu mengatur semuanya. Aku canggung sekali."
Ibunya menatapnya lebih lama, alisnya sedikit mengerut. "Kimura wa...? Kare wa dō? Genki ni shiteru?"
(Kimura...? Bagaimana dia? Apa dia... baik?)
"Un, kare wa... totemo yasashii yo. Me wa surudoi kedo... kowaku wa nai." (Ya, dia... sangat baik. Matanya tajam, tapi... tidak menakutkan) Noa menunduk, tersipu kecil.
Ibunya tersenyum, tangan yang lemah tetap menggenggam tangan Noa. "Baik... itu yang penting. Kau... selalu menemukan kebaikan bahkan dalam kejadian kecil. Ingat itu, Noa. Hidup... kadang memberikan hadiah tak terduga."
Noa menatap wajah ibunya, hatinya hangat. "Aku senang... ibu terlihat segar malam ini. Rasanya... seperti dulu, saat aku masih kecil. Aku... aku rindu senyum seperti ini."
Misao menghela napas panjang, seakan menahan sesuatu. "Noa... mungkin waktuku tak banyak. Tapi... malam ini... biarlah kita menikmati kehangatan ini. Setiap senyum, setiap tawa... adalah kenangan yang akan kau simpan."
Noa menunduk, merasakan genggaman hangat itu, sambil menatap cahaya dalam mata ibunya. Misao menatap Noa lama, matanya menyimpan rahasia yang tak terungkap. Sebelum menghilang ke malam, Misao berbisik—cukup pelan hingga hanya Noa yang bisa mendengar:
"Noa... kore kara nani ga atte mo, hitotsu dake wasurenaide. Ikite iku koto yo."
(Noa... apa pun yang terjadi nanti, ingatlah satu hal: bertahan hidup)
Noa menatap pintu yang perlahan menutup, hatinya hangat sekaligus berat. Dunia terasa aneh malam itu: seakan memberi hadiah kecil di tengah badai, sejenak sebelum bayangan panjang kembali menelan waktu.
⛩️🏮⛩️
Shugitani, Prefektur Kanagawa
Keesokan harinya.