BLOODY HEART

Faulia
Chapter #10

Ketegasan Sandra

“Dek, Finn tadi telepon. Kenapa anak buah kita sudah datang semua, tetapi kamu belum juga ke lokasi?” Tristan menyelonong masuk ruangan Sandra seraya melayangkan pertanyaan.

“Iya. Ini mau jalan.”

“Kamu kenapa, Dek? Telepon si Finn juga gak diangkat.”

“Duh, si Finn pakai segala mengadu!”

“Finn itu klien kita, Dek. Profesional dong.”

“Iya, Kak, iya. Aku jalan. Sekarang.”

“Salam buat Finn.”

“Kayak pasangan aja, pakai segala salam-salaman.”

“Biar dikasih kerjaan lagi, Dek.”

Sandra merengut, lalu pergi tanpa menoleh pada Tristan.

Sesampainya di tempat parkir perkantoran Liam Group, Sandra berdiam di mobil terlebih dahulu. Jujur, ia enggan bertemu Finn.

Sandra memutar otak. Ia tengah berpikir bagaimana caranya agar tidak bertemu Finn, meski tidak mungkin.

***

Sebelum masuk ruangan Finn. Sandra mengintip sejenak dengan menyembulkan kepala. Matanya menjelajah ke seluruh ruangan. Ia mencari sosok sang ceo dalam keramaian para pekerja.

“Ibu Sandra.”

Sandra terperanjat kaget saat seseorang memanggil dan menepuk pundaknya. “Pak Roy.”

“Maaf, mengagetkan Anda. Panggil saya Roy saja, Bu.”

Sandra mengangguk. “Finn ke mana?”

“Bos Finn baru saja berangkat ke Batam. Saya diminta untuk menemani Anda dan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan.”

“Senangnya.”

“Maaf. Ibu tadi bilang apa?”

“Oh, itu. Tidak ada.” Hampir saja. Ah, pokoknya senang. Akhirnya, si berengsek itu tidak berada di tempat. Aku bisa tenang bekerja.

“Apa ada sesuatu yang Ibu Sandra butuhkan?”

“Belum. Kalau ada nanti saya beri tahu.”

“Baik kalau begitu. Jika Anda membutuhkan sesuatu, saya ada di ruangan depan.”

Lihat selengkapnya