Blue

Maria Rosa
Chapter #5

5

"Loh, kok malah ke sini, sih?"

Vanka terkejut saat Ervan menghentikan mobil di suatu tempat yang tak dikenalnya. Vanka melihat sekeliling, tempat ini benar-benar tak familiar di ingatannya.

"Mau ngapain, Ervan? Ayo balik aja, udah malem."

Vanka sedikit cemas, terutama saat melihat langit yang semakin gelap. Bahkan, bintang dan bulan sudah terlihat terang di atas sana.

"Udah, nggak pa-pa, Van. Gue mau ngeliatin sesuatu sama lo. Pasti lo suka, deh. Cuma bentar kok, nggak bakal lama. Percaya deh sama gue."

Ervan meraih jari-jari Vanka yang bertaut. Melepaskan tautan itu, kemudian menggenggam salah satu tangannya.

"Lo percaya sama gue, kan?"

Melihat mata Ervan, Vanka tahu bahwa ia tak bisa menolak. Binar di mata itu selalu saja membuat Vanka merasa lemah. Dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga agar binar itu tetap berada di tempatnya.

Vanka tahu seberapa banyak Ervan berharap padanya. Tak seharusnya dia justru menolak dan mengecewakan Ervan, kan?

"Gue selalu percaya sama lo, Ervan. Lo sendiri tau itu, kan? Buat apa lo tanya lagi? Lo ragu sama gue?"

Vanka tersenyum tipis. Tentu bukan itu maksudnya. Dia pun tahu, Ervan tak pernah meragukan dia.

Lihat selengkapnya