Selepas sekolah Syafa akan pergi membeli buku yang dia butuhkan untuk sekolah, dia sudah izin pada ibunya akan pulang telat, Nisa teman sebangkunya mengajak Syafa untuk menemaninya nonton film terbaru.
Entah dari mana rencananya terdengar ditelinga si Adnan, alhasil rencana pergi berdua gagal karna tiba-tiba Adnan mengajak Irham untuk bergabung, padahal sengaja tak memberi tahu Adnan tentang rencananya.
Syafa tak bisa menolak, akan percuma menolak karna adnan akan tetap memaksa untuk ikut meski tak diizinkan, Adnan selalu punya seribu cara.
"Ayo kok bengong? Adnan sudah bersiap siap didepan kelas, setelah dua jam pelajaran menghilang, Syafa memandang aneh Adnan."
"Sya, tuh Adnan udah nungguin, Nisa menepuk bahu Syafa."
"Gue ikut dong, pinta Rifki."
"Ya elah gue mau pacaran ngapain lue mau ikut? keluh Adnan bersandar pada Irham disampingnya."
"Mau jadi kambing conge lue? timpal Irham."
"Lah sendirinya ngapain ikut?"
"Gue bodyguardnya Syafa jadi harus ikut."
"Ah lebay lue ham."
"Kenapa pada ribut sih, Syafa bergegas bangkit dari duduknya."
"Tahu nih nggak jelas banget, cibir Nisa."
"Tuh si tengil nan konyol yang duluan."
"Ya udah kalau mau ikut ikut aja jangan banyak omong, semprot Irham."
Syafa dan Nisa melewati Adnan dan Irham yang masih berdebat dengan ketua kelas,akan lama jika perdebatannya diladeni.
####
"Kamu masak apa tan?"
"Masak sayur lodeh nih, jawabnya menoleh sebentar memberi senyuman, mau makan apa? tawarnya menghampiri ibunya telah melahirkan dan membesarkannya."
"Mamih sudah makan."
"Kenapa mamih datang nggak kasih kabar Tanti nih?tanyanya khawatir karna ibunya sudah sepuh."
"Mamih kangen suasana rumah ini, sudah lama mamih tidak kesini, pandangannya memutari setiap sudut ruang yang ada, seakan tengah mengenang masa masa indah kala keluarganya masih lengkap."
"Mamih kangen papih?tebak Tanti hapal sekali dengan ibunya yang selalu datang kerumahnya jika rindu mendiang suaminya."
"Sudah sepuluh tahun papihmu pergi, mamih benar benar rindu sosoknya, lirihnya dengan mata berkaca kaca,ada rindu dimatanya.
"Itu wajar mih, namanya juga kehilangan orang yang kita sayang, ucapnya menenangkan mengusap usap bahu ibunya."
"Kemana perginya Syafa cucuku yang manis dan cantik?"
"Dia lagi pergi bersama temannya membeli buku, sekalian pergi nonton mih."
"Dia sudah besar sekarang."
"Mamih pasti capek, mending istirahat dulu sebentar, dibimbingnya dengan penuh rasa sayang yang dalam, diantaranya menuju kamar miliknya dulu saat masih bersama suaminya dulu."
"Lalu suamimu kemana?tanyanya lagi."
"Lagi ada acara dengan teman kantornya mih, mungkin malam dia pulang."