Jakarta, 26 April 2023
Vanessa bersiap-siap untuk berangkat sekolah, dia merapikan seragamnya dengan penuh semangat. Dia menghampiri ibunya yang sedang menyiram tanaman di depan rumahnya.
"Mama, aku berangkat sekolah dulu ya," ucap Vanessa, mencium lembut tangan ibunya.
Ibu Vanessa tersenyum dengan penuh kasih, sambil mengelus perutnya yang kini telah membesar. "Iya sayang, hati-hati di perjalanan. Jangan lupa belajar dengan rajin di sekolah."
Vanessa juga memperhatikan adik kecilnya yang berada di dalam kandungan ibunya. Dia menyapanya dengan lembut, "Adek, kakak berangkat sekolah dulu ya. Nanti kakak ceritakan kepadamu tentang sekolah."
Ibu Vanessa tersenyum lembut, bahagia melihat kedekatan antara kedua anaknya. "Adek pasti akan senang mendengarnya, sayang."
"Daa, maa." Vanessa menaiki sepedanya dengan semangat, meninggalkan rumah menuju sekolahnya.
Mata ibu Vanessa penuh dengan harapan, dia yakin kedua anaknya akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berprestasi. Di dalam hati, dia berdoa agar anak-anaknya selalu dilindungi dan diberikan keselamatan dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Tiba-tiba, perut ibu Vanessa keram dengan sangat sakit, sepertinya ia akan melahirkan.
"Mas, tolong aku." Suara ibu Vanessa terdengar tertahan karena rasa sakit di perutnya.
Dengan cepat, suaminya, Papa Vanessa, berlari ke arah depan dari dalam rumah, ia segera meminta bantuan dari warga yang sedang lewat untuk membawa istrinya ke rumah sakit.
Dengan cemas, warga sekitar segera datang membantu. Mereka membawa ibu Vanessa dengan hati-hati ke mobil dan segera mengantarkannya ke rumah sakit terdekat.
Di dalam mobil, ibu Vanessa berjuang dengan rasa sakit yang tak tertahankan, sementara Papa Vanessa memegang tangannya dengan erat dan berusaha memberikan dukungan yang penuh kasih.
Tiba di rumah sakit, tim medis dengan sigap menerima ibu Vanessa dan segera membawanya ke ruang bersalin. Rasa tegang dan haru menyelimuti papa vanessa saat mereka menunggu dengan penuh harapan.
Papa Vanessa tak henti-henti mondar-mandir di depan pintu ruangan istrinya yang sedang melahirkan, merasa bingung dan ketakutan akan keadaan istrinya. Tatapan cemasnya tertuju pada pintu rumah sakit yang tertutup rapat, seolah-olah mencerminkan keraguannya terhadap apa yang terjadi di dalam sana.
Suasana di sekitar terasa tegang dan penuh antusiasme karena kelahiran anak yang dinantikan. Para perawat dan dokter berlarian dengan sigap.
Beberapa kali Papa Vanessa menatap jam dinding, menghitung setiap detik yang berlalu, dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar semuanya berjalan lancar dan istri serta anaknya dalam keadaan sehat.
Suara dokter memecahkan suasana hening di lorong rumah sakit. Ia berjalan dengan langkah mantap menuju papa vanessa yang menunggu di luar ruang persalinan.
"Dokter, bagaimana keadaan istrinya?" tanya Papa Vanessa dengan cemas.
Dokter itu tersenyum ramah, "Jangan khawatir, Bapak. Istri Bapak sedang dalam perawatan yang baik. Dia akan melahirkan sebentar lagi, dan ia membutuhkan dukungan suami di sampingnya."
Papa Vanessa merasa lega mendengar kabar baik dari dokter. Tanpa ragu, ia segera masuk ke dalam ruang persalinan dengan hati yang berbunga-bunga.
Di dalam ruangan, ibu Vanessa berada di sisi tempat tidur, wajahnya terlihat tegang namun juga bahagia. Ia tersenyum penuh kelembutan saat melihat sang suami datang menghampirinya.
"Masss" sambut istrinya dengan senyum lembut.
Dengan penuh kelembutan, Papa Vanessa mendekati istrinya dan menggenggam tangannya dengan penuh kasih sayang. "Jangan takut, Sayang."
Tim medis dengan sigap melakukan persiapan terakhir untuk proses persalinan. Mereka memberikan dukungan dan petunjuk kepada ibu Vanessa, sementara Papa Vanessa memberikan kata-kata penuh cinta dan dukungan untuk menjaga hati istrinya tetap tenang.
Waktu terus berlalu, setiap detik terasa berharga. Tiba-tiba, terdengar tangisan bayi yang menyenangkan. Suasana ruangan dipenuhi oleh kegembiraan dan kebahagiaan.
"Dia sudah lahir, Pak. Anak perempuan Bapak telah tiba," ucap dokter sambil menunjukkan bayi perempuan yang baru lahir.
Papa Vanessa melihat wajah mungil sang buah hati yang menggemaskan dan air mata bahagia pun tak terbendung. Ia merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas hadirnya sang malaikat kecil dalam keluarganya.
"Cantik seperti kamu, sayang," bisik Papa Vanessa sambil mencium kening istri dan sang buah hati.