Setiap kesempatan yang dimiliki Vanessa, dia memanfaatkannya untuk terus melatih kemampuan aktingnya. Di sela-sela pemotretannya sebagai model, Vanessa sering mengambil waktu untuk berlatih dialog, ekspresi wajah, dan emosi yang dibutuhkan dalam berakting. Dia merasa senang karena sekarang dia memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat aktingnya, sesuatu yang selalu menjadi impian di hatinya.
Tidak hanya Vanessa, Dhika juga bersemangat untuk mempersiapkan diri sebagai seorang aktor. Keduanya saling mendukung dan sering berlatih bersama untuk meningkatkan kualitas permainan akting mereka. Mereka berdua menyadari bahwa sebagai rekan di dunia perfilman, mereka harus saling memahami dan beradaptasi dengan peran yang berbeda-beda.
Mereka sering berdiskusi tentang peran-peran yang akan mereka jalani dalam sinetron. Mempelajari karakter masing-masing dengan seksama dan berusaha menghayati perasaan serta sudut pandang yang diwakilinya. Hal ini membuat mereka semakin dekat dan menjalin hubungan persahabatan yang erat.
Om Eko juga mendukung mereka sepenuhnya. Dia memberikan masukan dan tips-tips berharga untuk mengasah kemampuan akting Vanessa dan Dhika. Dengan pengalamannya sebagai seorang manager dan produser, Om Eko memberikan panduan yang berarti bagi kedua anak didiknya.
Tidak jarang, mereka berlatih di tengah-tengah alam bebas atau di ruang kosong. Vanessa dan Dhika saling membantu untuk mengkritik satu sama lain dengan tulus. Mereka berdua yakin bahwa persahabatan dan kerja sama mereka akan membawa hasil yang luar biasa dalam karier mereka.
Setelah beberapa waktu, tiba saatnya mereka mulai syuting sinetron. Mereka merasa deg-degan namun juga sangat bersemangat. Vanessa dan Dhika memberikan yang terbaik dari diri mereka dalam setiap adegan. Mereka menunjukkan chemistry yang kuat dan berhasil menyampaikan emosi yang mendalam sesuai dengan karakter yang dimainkan.
Hari-hari Vanessa semakin penuh dengan jadwal syuting yang padat. Tiap harinya, ia datang ke lokasi syuting yang berbeda karena film yang sedang ia bintangi memiliki berbagai latar tempat yang beragam. Vanessa harus beradaptasi dengan cepat dengan peran dan suasana yang berbeda di setiap lokasi.
Meskipun jadwalnya sangat sibuk, Vanessa tidak pernah mengeluh. Ia dengan senang hati menerima setiap tantangan dan kesempatan baru dalam dunia perfilman. Ia tahu bahwa ini adalah bagian dari proses menuju kesuksesan sebagai seorang aktris.
Di balik layar, Vanessa selalu berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum masuk ke dalam karakter yang harus ia perankan. Ia melakukan riset mendalam tentang peran yang diembannya, berbicara dengan sutradara dan tim produksi untuk memahami visi dan tujuan dari film tersebut.
Pada setiap syuting, Vanessa menunjukkan profesionalisme yang tinggi. Ia selalu datang tepat waktu dan bekerja dengan penuh dedikasi. Meskipun kadang-kadang ia harus menghadapi cuaca yang ekstrem atau situasi yang menantang, Vanessa tetap bersemangat dan fokus dalam menghadapi setiap adegan.
Ketekunan Vanessa dalam bekerja membuatnya semakin dihargai dan diakui oleh rekan-rekan kerjanya. Ia terus belajar dan mengasah kemampuannya sebagai seorang aktris, sehingga setiap peran yang ia mainkan menjadi semakin mengesankan.
******
"Kamera, rolling, action!" Terdengar suara sutradara yang menggelegar di lokasi syuting.
Vanessa dan Dhika berdiri siap sedia, memasuki karakter masing-masing untuk adegan yang akan mereka perankan. Wajah mereka penuh konsentrasi, siap menyampaikan emosi dan dialog dengan tulus.
Sutradara memberikan aba-aba lebih lanjut, memberi petunjuk tentang perasaan yang ingin diungkapkan, gerakan yang harus dilakukan, dan reaksi yang diharapkan dari kedua aktor tersebut.
Kamera mulai berputar, dan adegan pun dimulai. Vanessa dan Dhika menjalankan perannya dengan penuh semangat dan emosi yang mendalam. Mereka menghayati setiap kata dan gerakan, menciptakan suasana yang begitu nyata dan mengalir begitu alami.
Kemahiran akting mereka semakin tampak saat sutradara memberikan beberapa kali retake untuk memastikan adegan terlaksana dengan sempurna. Vanessa dan Dhika menerima setiap kritik dan saran dengan baik, berusaha terus meningkatkan kualitas penampilan mereka.
Setelah beberapa kali pengambilan adegan, akhirnya sutradara memberikan aba-aba "cut." Vanessa dan Dhika melepaskan karakter yang mereka perankan, kembali ke keadaan asli, namun tetap dalam semangat dan antusiasme untuk melanjutkan syuting.
"Bagus sekali, Vanessa! Emosi kamu begitu kuat, sangat mengesankan!" puji sutradara dengan senyuman.
"Dan Dhika, ekspresimu begitu meyakinkan, sungguh luar biasa!" tambahnya.
Vanessa dan Dhika saling tersenyum, senang mendapat pujian dari sutradara. Mereka tahu bahwa kerja keras dan dedikasi mereka membawa hasil yang memuaskan.
Setelah beberapa potong adegan syuting, Vanessa dan Dhika memutuskan untuk istirahat sejenak. Mereka duduk bersama di tepi lokasi syuting, tersenyum kepuasan atas hasil kerja mereka.
Vanessa merasa senang dan puas dengan penampilannya. Ia mendapatkan pujian dari Om Eko atas keberhasilannya dalam peran tersebut. Saat itu, Om Eko mampir di lokasi syuting untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada Vanessa.
"Selamat ya, Ness! Akhirnya kamu bisa!" ucap Om Eko dengan bangga, sambil memberikan tepukan ringan sebagai tanda kekagumannya.
Vanessa tersenyum dan berterima kasih pada Om Eko. Ia merasa beruntung memiliki mentor seperti Om Eko yang selalu mendukung dan memotivasi dirinya.
Namun, tiba-tiba pria yang menjadi tim rumah produksi film Vanessa datang dan memotong pembicaraan Vanessa dengan Om Eko. Ia membawa sebuah amplop berisi selembar kertas dan menyerahkannya kepada Vanessa.