Akhirnya Grab Car yang dipesan Bibi pun sampai, ia segera memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil. Dalam perjalanan menuju hotel, Bibi menikmati pemandangan malam di sekitar pulau Bali yang indah. Ia merenung sejenak, merasa bersyukur atas momen-momen yang telah ia bagikan bersama Vanessa, Vali, dan teman-teman lainnya.
Di tengah keheningan perjalanan, tiba-tiba lamunannya terpecahkan. Ponselnya berbunyi, pertanda ada pesan masuk. "Vanessa ngapain ngechat ya," batin Bibi.
Bibi segera membuka pesan itu dan melihat bahwa Vanessa mengirimkan beberapa foto hotel di sekitar vila, dengan maksud membantu Bibi dalam mencari hotel.
"Bi, ini ada beberapa pilihan hotel dekat vila. Lo mau gue bantu cari yang paling nyaman?" tulis Vanessa dalam pesannya.
Bibi tersenyum melihat perhatian Vanessa yang begitu baik padanya. Ia merasa terharu atas kesediaan Vanessa membantu dalam situasi ini.
"Makasih, Ness. Lo baik banget," balas Bibi dengan cepat.
"Senang bisa bantu lo, Bi. Kalau ada yang perlu ditanyakan, bilang ke gue ya," balas Vanessa hangat.
Bibi pun memilih salah satu hotel dari foto yang dikirimkan Vanessa, dan ia memberitahukan pilihannya kepada Vanessa. Vanessa dengan senang hati membantu Bibi untuk melakukan reservasi dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Ketika akhirnya sampai di hotel, Bibi merasa senang dan terima kasih atas bantuan Vanessa. Ia langsung menuju kamar yang sudah vanessa pesan.
Sesampainya di kamar, Bibi langsung meletakkan barang-barangnya dan langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur hotel yang terasa nyaman.
Bibi terus saja memikirkan Vanessa, menurutnya Vanessa adalah wanita yang begitu asik, membuatnya nyaman ketika berbicara dengan Vanessa.
Mata Bibi terasa kantuk, membuatnya tak bisa menahanya, akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
Malam itu, Bibi tidur dengan nyenyak di hotel barunya, dengan rasa syukur dan kebahagiaan karena telah menemukan persahabatan yang begitu berarti. Pulau Bali tidak hanya memberikan keindahan alamnya, tetapi juga memberikan momen-momen berharga
******
Pagi hari tiba, dan Vanessa sudah siap menjalani petualangan baru bersama, Vali, dan teman-teman lainnya. Mereka berkumpul di vila untuk merencanakan agenda hari ini.
Namun, suasana di vila terlihat berbeda pagi itu. Vanessa dan teman-temannya sudah bersiap untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali, namun Vanessa merasa akan memuaskan dirinya sendiri untuk berlibur di vila saja. Dia merasa mumpung tidak ada pekerjaan yang harus ia lakukan, ingin menikmati suasana di vila dengan lebih santai.
Pagi itu, suasana vila terlihat ramai dengan tawa Vanessa dan teman-temannya yang ceria. Namun tawa mereka terhenti sejenak ketika suara Vali terdengar dari atas, sedang menuruni tangga.
"Guys, sorry ya, gue gak bisa ikut jalan-jalan hari ini. Gue ada kerjaan mendadak, dan gue mau langsung cabut," ucap Vali dengan sedikit tergesa-gesa.
Vanessa dan teman-temannya terkejut mendengar kabar tersebut. Mereka tidak mengira bahwa Vali akan punya urusan mendadak yang menghalanginya untuk berlibur bersama.
"Ada apa, Val?" tanya salah satu teman mereka.
Vali tersenyum tipis, mencoba meredakan kekhawatiran mereka, "Tenang aja, ini cuma pekerjaan kecil yang harus segera gue selesaikan. Kita bisa jalan-jalan lagi besok."
Meskipun mereka agak kecewa karena rencana berlibur mereka menjadi berubah, Vanessa dan teman-temannya mengerti bahwa pekerjaan adalah hal yang penting dan tak terduga kadang-kadang bisa terjadi.
Vali pun segera berpamitan dan pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Vanessa dan teman-temannya kemudian melanjutkan rencana hari mereka, pergi ke tempat-tempat wisata yang sudah mereka siapkan.
Meskipun ada sedikit perubahan dalam rencana, Vanessa dan teman-teman tetap bersemangat untuk menikmati hari itu dengan penuh keceriaan. Mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu pantai yang indah di Bali untuk menghabiskan waktu bersama.