Bolehkah aku jadi imammu

Nadilla Karisya agustin
Chapter #3

Chapter 3 Cowok nyebelin

Atika pov...

Hari ini ada lomba Tilawatil Qur'an disekolah. Dulu pas smp, Maulana sering nyuruh aku pergi ke acara lombanya. Bahkan sebelum tampil dia udah narik2 aku buat duduk dibangku depan.

Kalau dia menang, dia maunya ditraktir makan bakso. Itu adalah hal yang nyebelin buat aku. Karena dia minta dibeliin bakso bukan buat dia doang tapi buat kontestan lainnya juga. Katanya sih biar adil, tapi kan aku nya dong yang rugi .

Tapi sekarang berubah, dia gak pernah lagi narik2 tanganku buat duduk di depan. Aku bisa liat sekarang, kek gimana dia ke aku.

"Peserta selanjutnya Maulana dari SMK negeri Harapan 1"ucap salah satu MC

Maulana naik ke atas panggung dengan wajah sedingin salju di kutub Utara tanpa adanya senyum atau ekspresi diwajahnya (datar).

Dia duduk dan membuka lembaran demi lembaran ayat suci Al-Quran hingga ia menarik nafas dan melantunkannya dalam nada tilawah.

Suaranya memang merdu, Damai di hati dan terasa indah jika didengar. Sedari smp Maulana tidak pernah juara 2 atau 3, dia selalu mendapat juara pertama dari banyaknya kontestan yang ada.

Ia mengakhiri bacaannya dan menutup kembali al-quraan. Seperti biasa dengan wajah datarnya ia mendengar pendapat juri tentang suaranya. Juri bilang suara Maulana ini terlalu bagus dan tidak dapat dikomentari. Maulana tersenyum tipis mendengarnya.

.

Skip

.

Saat semua kontestan berdiri, ekspresi mereka terlihat tegang dan gemetar saat akan diumumkan juara lomba tilawah. Terkecuali Maulana dia terlihat santai dengan wajahnya yang datar.

Lihat selengkapnya