Alun-alun kota J.
Sabtu, 10 Agustus 2013.
Sore hari, pukul 16.00
Sama seperti akhir pekan sebelum-sebelumnya, Alun-alun Kota J, dipenuhi oleh banyak orang. Terutama sekarang … di bulan Agustus. Di bulan ini, Kota J mengadakan banyak even selama sebulan lamanya yang kebanyakan pusat acaranya diadakan di alun-alun kota.
“Jagung rebus, jangung rebusnya!”
“Kacang rebus, kacang rebus!”
“Bu, ciloknya, Bu!!”
Alun-alun Kota J sudah lama menjadi pusat kegiatan di Kota J. Selain berada di tengah kota, alun-alun Kota J menyediakan berbagai fasilitas untuk warga Kota J. Lapangan yang luas dengan rumput hijau yang cocok untuk bermain sepak bola atau sekedar berlarian bagi orang tua dan anaknya, lapangan khusus untuk bermain voli dan basket, trek yang bagus untuk jogging dan tempat khusus bagi para pedagang menjual dagangannya baik itu makanan ringan, makanan berat bahkan hingga pernak-pernik kebutuhan seperti baju, sandal dan peralatan dapur.
Bisa dibilang alun-alun Kota J menyediakan banyak hal yang dibutuhkan warga Kota J di satu tempat, entah itu hiburan, entah itu kebutuhan. Terkadang juga … karena lapangannya yang sangat luas, alun-alun Kota J sering dijadikan tempat untuk konser, acara bazar, pameran dan lain sebagainya. Jadi bagi warga yang tinggal di Kota J, alun-alun Kota J adalah tempat hiburan dan liburan terdekat yang bisa dikatakan murah meriah karena untuk masuk ke sana, tak ada biaya masuknya.
“Lempar bolanya!”
“Ma, aku mau main itu!!”
“Oper, oper!!
“Ma, aku mau makan jagung rebus!!”
Hari ini adalah haru sabtu, hari di mana alun-alun Kota J biasanya cukup penuh oleh pengunjung. Ditambah lagi bulan ini adalah bulan Agustus, bulan di mana Kota J dan pemerintahannya punya jadwal padat mengadakan banyak kegiatan, even yang akan diikuti oleh seluruh warga Kota J.
“Pasang posternya di sana!”
Di antara banyak orang yang sedang menikmati liburan kecilnya di alun-alun, beberapa orang tengah sibuk memasang poster mengenai jadwal kegiatan dan even yang akan diadakan di Kota J selama sebulan di bulan Agustus.
“Kurang ke kanan!!”
Mereka semua kelihatan bahagia. Bukankan ini nggak adil?? Mereka semua kelihatan bahagia, sementara aku di sini duduk bersedih seorang diri.
Di antara banyak orang yang datang berkunjung di alun-alun Kota J, seorang pria duduk di salah satu kursi taman. Matanya menatap sekeliling alun-alun Kota J, memperhatikan secara bergantian apa yang bisa dijangkau penglihatannya di alun-alun. Dari tawa bahagia, senyum bahagia, canda bahagia dari orang-orang yang asyik bermain di alun-alun, senyum palsu para penjual, hingga wajah serius pekerja yang sedang memasang poster, pria itu memperhatikannya dengan saksama.
Ini tidak adil! Pria itu mengepalkan tangannya sejenak sebelum menghela napas. Kenapa hanya kalian yang bahagia??
Huft!! Pria itu menghela napas panjang sebelum mengubah raut penuh amarah di wajahnya, menjadi senyuman.
Klik! Pria itu menekan hpnya sebelum bangkit dari duduknya. Aku akan mengubah kota ini jadi panggung terbaikku! Pria itu berjalan pergi dari alun-alun bersamaan dengan sebuah musik orkestra yang mendadak terdengar dari pengeras suara di lapangan.
“Lagu apa ini??”