Begitu malam tiba dan Erdo yang kelelahan tertidur di ruang tidur, Damar memeriksa barang yang dipinjamnya dari Nila. Pertama adalah pena milik Laksana. Awalnya Damar mengira pena itu mungkin adalah alat perekam yang bentuknya mirip pena. Tapi setelah memeriksa pena itu dan menemukan jika pena itu memang hanya pena, Damar kemudian memeriksa buku catatan milik Laksana.
Dia orang yang rajin, batin Damar.
Damar membuka satu persatu halaman dalam buku catatan milik Laksana dan membacanya dengan cermat. Catatan milik Laksana bisa dibilang jauh lebih baik dari catatan milik Damar karena di setiap halamannya terdapat tanggal sebagai penanda penting.
Srek, srek!
Damar membuka-buka halaman catatan milik Laksana dengan cepat dan tiba pada catatan terakhir Laksana sebelum kematian-bulan Agustus 2012.
Agustus 2012.
Tanggal 02: pelecehan, pemerasan.
Tanggal 05: kejanggalan.
Tanggal 10: campur tangan. Siapa saja?
Tanggal 15: bukti tidak lengkap atau bukti hilang?
Tanggal 17: Danis. Siapa lagi?
Tanggal 20: bukti yang lain mungkin ada.
Apa ini? Damar mengerutkan keningnya membaca catatan milik Laksana yang kebanyakan isinya hanyalah tidak lebih dari sepuluh kata seolah sedang berhati-hati ketika sedang menulisnya. Mata Damar berhenti pada catatan terakhir yang ditulis Laksana yang seolah mengatakan jika dirinya tahu bahwa dirinya mungkin berada dalam bahaya.
Tuk, tuk!!
Damar mengetukkan jarinya, diam sejenak mengingat ucapan Nila.
“Kalo boleh tahu, suami Ibu meninggal kenapa?”
“Kecelakaan.”
“Kapat tepatnya, Bu?”
“Setahun yang lalu, kebetulan sekali suami saya meninggal tiga hari sebelum kematian Diva.”
Apa mungkin Laksana dan Diva memang ada hubungan? Rasanya tidak masuk akal. Damar berpikir sembari mengetukkan jarinya ke meja. Tuk, tuk! Tapi kematian dua orang ini … jaraknya terlalu dekat, hanya berselang tiga hari.
Damar melihat catatannya di mana tertulis Laksana mati karena kecelakaan. Damar kemudian melihat berita kematian Diva karena bunuh diri. Kenapa Diva akhirnya memilih bunuh diri? Apa alasan Diva yang kelihatan mencintai pertunjukkannya justru melakukan aksi bunuh diri di tengah pertunjukan? Damar berusaha memikirkan jawaban yang tepat untuk dugaannya, tapi … Damar tidak bisa menemukan jawaban yang tepat karena ada banyak hal yang janggal baik dalam kasus bunuh diri Diva, hubungannya dengan Laksana dan bomber yang meneror Kota J.
Tuk, tuk!!