BOMBER: THE CONDUCTOR

mahes.varaa
Chapter #20

BAB 20

Sabtu, 24 Agustus 2013.

Pukul 07.30

“Damar!! Bangun!!!”

Guncangan di tubuhnya dan panggilan yang terus memanggil namanya, membuat Damar yang jatuh tertidur setelah semalaman berusaha merancang skenario berdasarkan bukti yang ada, membuka kedua matanya.

“Ehm, ya. Aku bangun.” Damar membuka kedua matanya dan melihat salah satu rekannya, berdiri tidak jauh dari ranjangnya.

“Dari tadi hpmu getar terus. Kayaknya ada telepon penting.”

“Oh benarkah?” Damar mengusap wajahnya, mengusir wajah buruknya setelah tertidur dan langsung melihat hpnya.

5 panggilan tak terjawab.

Klik! Damar membuka panggilan yang tidak terjawab dan menemukan lima panggilan itu berasal dari Nila.

Kenapa dia menghubungiku??

Damar mengabaikan panggilan itu dan bersiap untuk membersihkan dirinya. Tapi sebelum pergi ke kamar mandi, Damar bertanya pada rekan yang tadi membangunkannya dari tidur.

“Pak Komisaris, sudah ada kabar tentangnya?”

“Belum. Pak Erdo dan timnya masih dalam pencarian.”

“Oh!”

Hanya butuh sekitar 10 menit bagi Damar untuk membersihkan dirinya, mengganti pakaiannya dan sarapan seadanya dengan minum kopi dan memakan roti tawar.

Segera setelah melakukan rutinitasnya dan bersiap untuk mencari Rangga-calon tersangkanya sebagai bomber yang meneror kota, Damar kembali mengingat rincian kasus dan skenario rancangannya yang ada di dalam benaknya.

Diva terlibat sesuatu dengan Danis. Dugaanku itu adalah kasus pelecehan. Diva meminta bantuan pada Laksana mengenai kasus itu. Sayangnya Laksana tewas dalam kecelakaan dan membuat Diva putus asa. Di tengah rasa putus asanya … Diva akhirnya memilih untuk bunuh diri di tengah pertunjukannya.

Selanjutnya …

Rangga-si calon tersangka untuk kasus teror bom belakangan ini. Entah bagaimana, sepertinya … Rangga menemukan alasan di balik usaha bunuh diri kekasihnya. Dan sekarang … sedang berusaha menuntut balas kepada siapa saja yang terlibat atas kematian kekasihnya.

Hanya saja … ada yang janggal di sini.

Rangga mungkin dendam pada Danis. Jadi pengeboman di karnaval dan rumah sakit tujuannya adalah untuk membunuh Danis. Tapi bagaimana dengan alun-alun kota dan kantor kepolisian? Kenapa dua lokasi itu jadi sasaran teror bom juga?  

Pertanyaan itu kemudian membawa benak Damar pada catatan milik Laksana dan kabar mengenai alasan kematian Diva yang tidak jelas.

 

Lihat selengkapnya