Ancaman yang membawa kehancuran Teater Raya dan seluruh orang di dalamnya, membuat Diva nyaris hampir menyerahkan dirinya pada Danis. Tapi cara itu tidak dilakukan oleh Diva setelah melihat Rangga. Tadinya … Diva dan Rangga berniat untuk menikah di bulan September setelah di bulan Januari Rangga melamar Diva. Tapi petaka datang dan menghampiri Diva di bulan Juli. Diva nyaris memilih melepaskan Rangga demi semua orang hingga …
“Bagaimana musik ini? Kamu suka?”
“Musik ini, kamu nyiptain musik lagi setelah lama nggak buat, Rangga?”
“Ya, gimana bagus nggak?” Rangga tersipu malu dengan musik ciptaannya yang sudah lama dirancangnya. “Kamu kan yang bilang ingin musik yang terkesan dramatis sebagai musik latar adegan klimaks di panggung! Jadi gimana? Ini sudah dramatis belum? Kalau belum, biar aku perbaiki?”
Tes, tes!! Diva meneteskan air matanya melihat bagaimana usaha Rangga menciptakan musik latar demi dirinya.
“Loh kok malah nangis? Apa benar-benar nggak bagus?”
Diva memeluk Rangga erat, masih dengan matanya yang terus meneteskan air matanya. “Bukan nggak bagus! Tapi bagus sekali! Ini bagus sekali!! Musik ini benar-benar dramatis dan cocok untuk bagian klimaks di panggung! Makasih, Rangga! Makasih sekali! Padahal kamu sudah lama nggak captain musik seperti ini, tapi demi aku, kamu-“
“Demi kamu, apa yang nggak bisa aku lakukan, Diva??” Rangga membalas pelukan Diva. “Kamu membuatku bangga dengan pekerjaanku sebagai conductor setelah semua orang selalu memandang remeh pekerjaan ini. Demi kamu, aku akan lakukan apapun, Diva!”
“Makasih, Rangga. Sekali lagi … makasih.”
Melihat bagaimana Rangga begitu mencintai dirinya, Diva sadar dirinya tidak akan pernah bisa menyakiti Rangga apapun yang terjadi. Demi semua waktu, demi semua kenangan dan demi janjinya di masa dengan Rangga, Diva tidak bisa melepaskan Rangga dan jatuh dalam pelukan pria brengsek seperti Danis. Jadi untuk mewujudkan keinginan dan janjinya bersama dengan Rangga, Diva menemui teman Rangga-Laksana.
“Bantu aku, Laksana! Kamu teman Rangga kan?”
“Apa yang terjadi padamu, Diva? Kenapa kamu memintaku bertemu denganmu dan merahasiakan pertemuan ini dari Rangga?”
“Kali ini tolong aku! Tolong aku demi Rangga, Laksana!”
“Tenang dulu, Diva. Aku akan menolongmu, tapi tolong jelaskan apa yang terjadi lebih dulu, Diva! Aku tidak akan bisa menolongmu jika tidak tahu apa yang terjadi padamu, Diva!”