Karena penghargaan yang akan diterima Danis dan kota ini di saat yang bersamaan, komisaris mengesampingkan masalah Diva.
Di sisi lain, melihat bagaimana sikap komisaris menanggapi laporannya, Erdo sebagai atasan Laksana hanya bisa bersikap bijak menengahi dan memberi Laksana sebuah tugas khusus.
“Penghargaan itu adalah penghargaan yang ditunggu banyak orang. Penghargaan itu adalah masa depan kota ini. Tapi kita beruntung karena Danis memberikan waktu pada wanita itu. Jadi selama sisa waktu yang ada, gunakan waktu itu untuk menemukan bukti yang akan menjerat Danis. Nanti setelah panghargaan itu diterima, kita bisa menangkap Danis!”
“Baik, Pak!”
Laksana sebagai polisi yang jujur dan adil, melakukannya tugasnya dengan baik. Erdo sebagai atasannya membuat alasan dengan mengatakan bahwa Laksana punya tugas khusus. Jadi ketika semua orang sibuk mempersiapkan karnaval dan event lain, Laksana punya gerak bebas untuk memeriksa semua saksi dan menemukan bukti yang akan membantu Diva.
Tapi … ternyata menemukan bukti itu tidaklah mudah. Karena kejadian itu sudah berlangsung cukup lama, ditambah lagi Danis adalah orang yang punya banyak pengaruh, Laksana kehilangan banyak bukti penting. Bahkan hasil pemeriksaan visum pun dipalsukan oleh pihak rumah sakit karena uang suap dari Danis yang akan membantu pembangunan rumah sakit nantinya.
Semua saksi juga tutup mulut seolah Danis sudah memperhitungkan langkahnya untuk mendapatkan Diva menjadi istrinya dengan cara yang kotor. Semakin Laksana menggali kasus Diva, semakin Laksana tahu bahwa kasus itu tidaklah mudah. Ditambah lagi, karena Danis akan menerima penghargaan bersama dengan Kota J, ada banyak campur tangan yang berusaha melindungi Danis atas nama Kota J.
Antara kehormatan kota dan kehormatan wanita, mana yang lebih penting? Selama penyelidikannya, Laksana terus mempertanyakan tindakan-tindakan orang-orang yang berusaha membantu Danis melindungi dirinya atas nama penghargaan kota.
Kota ini dan semua orang di dalamnya, tidak ada yang pantas menerima penghargaan jika kalian semua mengabaikan kehormatan satu wanita di dalamnya!!! Dengan pemikiran itu, Laksana terus berusaha meski kemungkinannya kecil untuk bisa membantu Diva.
“Pak Komisaris.”
“Apa yang membawamu kemari, Lak-sana?”
“Kenapa semua orang berusaha melindungi Danis? Bahkan Bapak pun tidak segera menindak tegas perbuatan Danis?”
“Kamu tahu kan kota ini akan menerima penghargaan? Kota ini adalah kota kecil dan kecil kemungkinannya untuk mendapatkan penghargaan sekelas kota besar untuk kedua kalinya. Kesempatan besar ini adalah kesempatan yang ditunggu banyak orang, Laksana. Kesempatan ini adalah harapan banyak orang! Hanya karena satu orang, aku tidak bisa menghancurkan harapan banyak orang!”
“Tapi, Pak. Ini masalah kehormatan seorang wanita, Pak! Ini tidak bisa ditoleransi!”