BONO 13.15

Onet Adithia Rizlan
Chapter #14

CURIGA

Malam harinya, sepulang makan dari kantin, Rizal sengaja tidak langsung pulang ke rumah, tapi ia sengaja duduk-duduk di sofa sambil menyetel DVD. Memang cuma itu hiburan di perkebunan, mau nonton televisi juga gambar yang diterima tidak bersih, meskipun sudah memakai antena parabola. Selain gambar yang kurang bagus diterima, suaranya juga berisik terdengar kresek-kresek. Jadi cara yang paling gampang mencari hiburan ya, dengan memutar DVD lagu atau film. Perkebunan ini memang terpencil dan akses untuk mencari hiburan ke kota kecamatan harus melalui sungai. Tidak ada jalan darat sebagai transportasi alternatif dengan mengendari mobil atau motor supaya lebih cepat.

Di kantin yang mulai sepi karena semua staf sudah selesai makan malam, tinggal Rizal dan Fauzi, mandor dari divisi satu yang masih tetap berada di kantin, duduk-duduk di sofa sambil menonton film yang disetel dari DVD player.

Meskipun aksi dalam film itu terlihat seru, tapi tidak sedikit pun membuat Rizal tertarik untuk mengikuti alur cerita film tersebut. Ia ingin bertemu dengan Rukmini, menanyakan bagaimana perjalanannya tadi pergi ke Sungai Guntung. Ada urusan apa Pak Darman mengajaknya. Semua pertanyaan itu memberati pikiran Rizal.

Karena tak tahan memendamnya sendiri akhirnya Rizal membicarakannya dengan Fauzi, meskipun Fauzi itu mandor, tapi statusnya belum staf. Mandor di perkebunan mereka semuanya masih berstatus kontrak. Sehingga status Rizal lebih tinggi di banding Fauzi dan ada sedikit rasa segan ketika tidak menanggapi pembicaraan Kepala Gudang. Karena itulah Fauzi terpaksa memecah perhatiannya antara menonton film dengan menyimak perkataan Rizal tentang Rukmini yang diajak pak Darman pergi ke Sungai Guntung dsn belum pulang sampai sekarang.

"Sekarang sudah pukul 20 lewat. Kenapa mereka belum pulang juga?" ujar Rizal khawatir.

Fauzi tertawa, Sarjan pertanian dari Bima itu geleng-geleng kepala saja.

"Mereka sudah dewasa, Pak Riz."

Rizal tidak puas dengan respon mandor divisi satu yang bernama Fauzi itu.

"Bukan apa-apa, kita tahulah bagaimana reputasi Pak Darman. Masih ingat dulu kenapa Laila, staf admin yang lama mengundurkan diri?" 

Rizal coba mengorek ingatan Fauzi tentang kasus pelecehan yang dilakukan Pak Darman kepada Laila. Fauzi terdiam mendengar pertanyaan Rizal. Ia mengalihkan pandanganya dari layar televisi.

"Kenapa Pak Riz, khawatir kepada Rukmini. Apakah pak Riz ada hati kepada cewek Jogja itu?" ujar Fauzi enteng.

Lihat selengkapnya