BONO 13.15

Onet Adithia Rizlan
Chapter #19

AUDIT

Sekitar pukul sembilan pagi, tim audit dari kantor pusat datang sekitar lima orang. Tiga laki-laki dan dua orang perempuan. Tiga orang auditor laki-laki itu pergi bersama Rizal, berjalan menuju gudang sedangkan dua orang auditor yang perempuan memeriksa di ruangan admin bersama Rukmini.

Di gudang tampak Purwanto sudah menunggu. Kali ini suasana gudang terlihat lebih rapi dan bersih dari hari-hari biasanya. Rizal memuji dalam hati melihat kesiapan Purwanto untuk diaudit.

Setelah memeriksa stock card, auditor itu memeriksa fisiknya. Ketika pemeriksaan pupuk selesai, Rizal dan Purwanto bisa bernapas lega. Stock pupuk serta data di stock card tidak ada selisih, semuanya pas. Hanya dengan catatan, ada satu karung yang robek dan isinya berkuran dan hal itu dianggap sebagai penyusutan.

Pemeriksaan beralih ke gudang BBM yang letaknya bersebelahan dengan gudang pupuk. Setelah seorang auditor menerima stock card dari Purwanto, lalu dua orang auditor yang lain langsung mengecek drum-drum berisi BBM dan mencocokkan jumlah yang tertulis di stock card dengan yang ada di dalam drum yang tersusun rapi.

Sampai pada drum yang berada di susunan paling belakang dan menempel pada dinding, seorang auditor memukul-mukul drum yang terdengar nyaring dan ketika digoyang-goyang terasa sangat ringan.

"Ini drum kosong!" teriaknya terkejut.

"Selisih 200 liter!" ujar Auditor yang memegang stock card.

Rizal tak kalah terkejut. Ia memandang Purwanto. Sedangkan bawahannya itu terlihat bingung dan ketakutan.

"Kenapa bisa begini Pak Rizal?" Auditor yang memegang stock card mendekati Rizal.

" Pur, sini!" Rizal memanggil Purwanto untuk mendekat.

"Ssya, Pak." Purwanto mendekat dengan wajah pucat.

"Coba jelaskan kenapa ada drum kosong yang dianggap stock gudang?" Rizal mencecar Purwanto.

'Oh, ini penjaga gudangnya?" tanya auditor bernada sinis.

"Ini lagi satu drum kosong!" tiba-tiba seors5sufitor menemukan lagi drum kosong di susunan barisan paling belakang."

" Jadi selisih 400 liter! Wah, bahaya ini gudang," ujar auditor yang memegang stock card menyindir.

Setelah menemukan dua drum kosong di bagian belakang. Lalu ketiga auditor itu memutuskan untuk lebih fokus pada drum yang berada di susunan paling belakang.

"Coba lihat drum yang ini, kosong! Geser dan keluarkan dari susunan, pisahkan dengan drum yang berisi.," ujar seorang auditor kepada Purwanto.

Rizal geleng-geleng kepala sendiri melihat semua itu. Purwanto terlihat heran bercampur bingung, tapi ia mengerjakan perintah seorang auditor untuk mengasingkan drum kosong itu dari drum yang masih berisi. Sekarang dua drum sudah diketahui kosong. 

Auditor itu semakin masuk ke dalam, memeriksa susunan drum yang berada paling belakang dan menempel pada dinding.

 "Betul-betul otak kriminal!" Auditor mengumpat sambil tertawa dengan sesama rekannya. Rizal jadi tak enak hati. Walau bagaimanapun ia adalah Kepala Gudang dan semua ini adalah tanggungjawabnya.

"Ini dia satu lagi! Geser drum yang ini keluar!" Teriak seorang auditor yang memeriksa drum penyimpan BBM.

Lihat selengkapnya