Siang menjelang sore, rombongan orang dari kantor pusat datang ke Estate Malapari. Di dalam rombongan itu ada beberapa orang polisi berseragam dan bersenjata lengkap. Mereka disambut oleh petugas security yang sedang berjaga. Namun ketika hendak mengantarkan rombongan masuk ke long house. Salah seorang dari rombongan tersebut meminta untuk tidak memberitahu kedatangan mereka kepada Pak Darman.
"Sudah, tidak apa-apa, tidak perlu diantar. Biar kami sendiri yang akan menjemput Pak Darman. Sekarang dia ada di mana?"
"Di kantornya, Pak. Sejak tadi belum ada keluar," sahut petugas security menjelaskan.
"Baiklah, kalian jangan menghubungi dia. Kami akan masuk ke kantornya," ujar salah seorang polisi yang pangkatnya paling tinggi di antara polisi yang lain.
Para security yang berjaga merasa ada sesuatu yang tak beres. Apalagi melihat ada beberapa orang polisi berseragam dan bersenjata lengkap ikut dalam rombongan itu.
"Maaf, Pak. Kami perlu tahu juga. Rombongan ini dari mana dan ada keperluan apa dengan, Pak Darman?" petugas security berusaha untuk tetap waspada.
"Saya Manager HRD dari kantor pusat dan yang lain adalah security perusahaan dan di- back up oleh kepolisian untuk menjemput Pak Darman," sahut laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang manager HRD.
"Baiklah, Pak. Silakan," salah seorang security yang tadi mencurigai rombongan itu akhirnya tidak bertanya lagi bahkan mempersilakan rombongan tersebut menuju longhouse.
Setelah rombongan itu berada di tengah-tengah pelantar menuju pintu utama long house, barulah beberapa orang security berani bersuara.
"Pasti Pak Darman akan ditangkap."
"Banyak kasusnya itu, sudah jadi rahasia umum" timpal security yang lain.
Percakapan sesama security terhenti ketika mereka mendengar suara ribut-ribut dari dalam long house. Para security yang bertugas di pos utama itu kemudian berhamburan menuju bangunan panjang tempat di mana Pak Darman
berkantor. Mereka ikut membantu penangkapan Pak Darman.
Rukmini dan staf admin yang lain keluar dari ruang kerja mereka. Beberapa orang pekerja kantin juga ikut keluar dan berdiri di selasar long house dan melihat ke arah pintu utama ruang kerja Pak Darman. Mereka melihat Pak Darman digiring oleh polisi dan diikuti oleh manajer HRD dan security dari kantor pusat.