Sore itu, Boraspati sianak yang penuh semangat membantu Inong-nya di ladang kopi, memetik buah kopi yang siap dipanen. Ketika Boraspati sedang duduk di bawah pohon kopi sambil memandangi langit, ia bertanya kepada Inongnya, "Inong, kenapa kalian memberiku nama Boraspati?"
Inongnya tersenyum lembut dan berujar. "Amang Boraspati, nama kau Boraspati itu terkadang memang terdengar lucu dan bahkan ada yang menganggapnya aneh bukan? Tapi taukah kau kalau nama kau itu memiliki makna yang dalam. Nama itu dikasih oleh among-mu karena saat kau lahir dia sedang mengukir pesanan dari hampung huta kita ini.Tapi biar lebih jelasnya tanya sajalah Among kau. Kalau inong yang menjelaskan bisa jadi bingung kau nanti, ha..." kata inong diakhiri dengan ketawanya yang lucu.
Walau Boraspati belum menemukan arti dari Namanya namun penjelasan inong membuat dia sedikit lega dan merasa unik. Dia akan mencari waktu yang baik untuk menanyakan itu kepada among-nya.
***
Dengan rasa penasaran yang semakin besar, Boraspati mendatangi bengkel ukir Among-nya. Ia melihat Among-nya sedang mengukir sebuah gorga dengan kopi pahit yang sudah tinggal sedikit di dalam gelasnya. Tanpa ragu, Boraspati langsung bertanya, "Among, kenapa namaku Boraspati?"
Among-nya berhenti sejenak, menatap Boraspati yang penuh rasa ingin tahu. Ia tersenyum dan duduk di sebuah kursi kayu sederhana di dekat meja ukirnya. Among meneguk kopi dan meninggalkan bekas hitam di sudut bibirnya, me-lap bibirnya dan mulai bercerita.