BORASPATI

Marfenas Marolop Sihombing
Chapter #9

Boraspati dan Pertemuan di Pameran

Selama perkuliahan, Boraspati giat mengikuti kegiatan berkesenian baik pameran tunggal maupun pameran bersama. Perlahan dia menunjukkan eksistensinya dalam berkarya dan konsisten mengangkat budaya leluhur sebagai sumber idenya. Boraspati pun semakin dikenal sebagai mahasiswa aktif di kampus seni. Dia menjaga teguh setiap nasehat orangtuanya.

Hari itu ada pameran bersama beberapa kampus kesenian se-Indonesia. Karya boraspati juga turut meramaikan kegiatan pameran tersebut. Karya para seniman muda sangat memanjakan mata. Boraspati juga kagum dengan keunikan gagasan oleh rekan-rekannya berpameran, hingga tak sengaja dia melihat seorang gadis bergaun kuning dengan kembang sebagai hiasannya menarik perhatiannya. Sejenak perhatian Boraspati teralihkan, Wanita yang elegan dan menawan, rekan berpameran dari kampus ISI Jogja. Boraspati pun melihat katalog pameran dan ternyata perempuan itu bernama Sinar.

Sinar dengan busana yang anggun dan rapi, memukau di tengah-tengah desain futuristiknya. Desain Sinar adalah busana modern dan dengan warna berani serta bentuk inovatif. Bagi Boraspati, keahlian Sinar dalam menggabungkan elemen modernitas dan estetika yang canggih menunjukkan kecerdasan dan visi yang mendalam. Sinar bukan hanya seorang desainer biasa, tetapi seorang seniman cantik yang menawan.

Setiap kali Sinar menjelaskan konsep di balik desainnya kepada para pengunjung, Boraspati pun  semakin kagum. Ia mulai memerhatikan setiap detail kecil dari Sinar. Cara berbicara Sinar yang tegas dan menawan, senyum lembut juga berwibawa terutama pandangan mata yang memancarkan kepercayaan diri semakin membuat Boraspati takjub. Mungkin, begitulah cara kerja cinta.  Semua itu membuat Boraspati semakin terpesona, bukan hanya karya, kepribadian Sinar juga menarik hatinya.

Selama beberapa hari pameran, Boraspati merasakan perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Setiap kali ia berada di dekat Sinar, ada ketertarikan kuat yang ia rasakan, namun dia juga kerap kali khawatir apakah perasaan itu akan berbalas. Meskipun mereka berasal dari latar belakang seni yang berbeda, Boraspati tidak bisa mengabaikan ketertarikannya pada Sinar. Ia merasa semakin hari perasaannya semakin dalam, tetapi tetap juga dia ragu untuk mengungkapkannya. Selama masa pameran menjadi tantangan bagi Boraspati, dimana dia harus menyeimbangkan rasa kagum terhadap Sinar dengan kenyataan bahwa Sinar mungkin tidak melihatnya dengan cara yang sama.

Ketika minggu terakhir pameran, diadakan sesi wawancara karya, di mana para seniman diberi kesempatan untuk berbicara lebih dalam tentang konsep dan inspirasi di balik karya. Ini momen yang dinantikan oleh semua peserta pameran, termasuk Boraspati. Ia merasa ini adalah kesempatan untuk tidak hanya memamerkan karyanya, tetapi juga mungkin untuk menarik perhatian Sinar lebih jauh.

Lihat selengkapnya