BORASPATI

Marfenas Marolop Sihombing
Chapter #10

Boraspati dan Pertarungan Sebelum Wisuda

Sosok Boraspati semakin matang dan semakin siap menghadapi dunia yang keras. Dia perlahan dapat menahlukkan kerasnya dunia di luar Tapian Nauli. Kesederhanaannya menjadi potensi nya untuk berkembang, hingga diapun akan segera menyelesaikan perkuliahannya dan wisuda.

***

Persaingan antar mahasiswa untuk merancang panggung acara wisuda tahun ini sangat ketat. Setiap mahasiswa di jurusan seni berlomba-lomba untuk menciptakan desain yang paling inovatif dan berkesan. Boraspati Kembali lagi  dengan kepekaan artistiknya yang tajam dan kecintaannya pada budaya Batak, memutuskan untuk mengusung tema kopi dan gorga. Inspirasi yang selalu menghadirkan gagasan baru untuknya, gagasan yang datang dari kampung halamannya di Sumatera Utara, Tapian Nauli.

Ketika Boraspati pertama kali mengungkapkan idenya dengan rekan setim, beberapa orang merasa ragu. Mereka menganggap tema kopi terlalu sederhana untuk sebuah acara sebesar wisuda. Namun, Boraspati berusaha memberikan gambaran lebih dalam.

“Kopi adalah simbol ketekunan dan kehangatan, sesuatu yang bisa merangkul setiap orang yang hadir di acara wisuda. Gorga, di sisi lain, membawa kekuatan visual dan makna historis, mengingatkan semua orang akan akar budaya yang kaya dan berharga.Kita menghadirkan aronma khas kopi disetiap sudut ruangan wisuda,kita jadikan panggung wisuda jadi kampung kecil unik dan menarik.”, Gorga meyakinkan rekannya atas kekuatan ide dan gagasannya. Dan bagai gayung bersambut, rekannya juga turut setuju akan hal tersebut.

Boraspati ingin menggabungkan elemen ini untuk menciptakan panggung yang tidak hanya indah dilihat mata, tetapi juga kaya akan simbolis dan makna budaya.

Selama beberapa minggu, Boraspati serta rekannya bekerja tanpa lelah, mengembangkan konsep dan sketsa desainnya. Ia menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan kampus, meneliti tentang sejarah kopi di Sumatera Utara dan menggali makna di balik setiap motif gorga. Dengan cermat, ia memadukan elemen tersebut ke dalam rancangan panggung yang akan menjadi pusat perhatian pada hari wisuda. Dalam bayangannya, panggung itu akan dipenuhi dengan ukiran-ukiran gorga yang mempesona, dihiasi dengan warna-warna alami yang terinspirasi dari biji kopi, dan di setiap sudutnya akan ada elemen yang merepresentasikan proses pembuatan kopi, dari biji hingga secangkir yang hangat.

Lihat selengkapnya