Blurb
"Kamu tau nggak kenapa saya tidak ada bosannya mendaki gunung padahal sudah sampai ke puncak berkali-kali?"
Dengan hangat nya api unggun aku menatapnya yang lagi serius bercerita. Membuat udara malam hari menyapa kami berdua dengan rileks. Aku suka kala ia sedang bercerita ibarat alunan musik syahdu pengantar tidur.
"Kenapa?"
"Tidak tahu, saya juga tidak tahu jawabannya. Kadang orang lain bersusah payah untuk sampai ke puncak agar mereka bisa menikmati pemandangan dari atas. Tapi saya belum tahu pasti apa yang saya cari di atas gunung. Sama sepertimu."
Aku tak mengerti maksud dari perkataannya, ia mengalihkan pandangannya kemudian menatap ku dengan tatapan mendalam.
"Maksud saya, saya juga belum tahu jawabannya kenapa bisa mencintaimu."