Juli 2019
"Saya bu!".Aku mengangkat tangan dengan rasa percaya diri.Lirikan mata dari semua orang mengarah pada diriku.
"Iya silakan, nak."
"Yaa seharusnya orang itu liat situasi disekitarnya, kalau misalnya ada orang yang lagi beribadah sebaiknya ga perlu mengucapkan salam."Jawabku dengan dengan wajah yang datar ini.
Setelah Masa Orientasi Siswa / MOS yang berlangsung selama 6 hari itu berakhir, para siswa/(i )yang lainnya segera bergegas menyiapkan kebutuhan sekolahnya masing-masing.Aku dengan tas berwarna merah muda itu berjalan menuju gerbang.Menunggu jemputanku datang.Ayahku. Jujur saja aku tidak terlalu menyukai sekolah baruku, yaa mungkin baru pertama kali jadi wajar saja aku merasa begitu.Aku lebih menyukai saat aku sekolah asrama dulu, hmm mungkin yang membedakan hanyalah tidak pulang kerumah saja.
Aku tidak suka dengan suara-suara yang ribut saat belajar, huuah itu sangat mengusikku.Belum masuk sekolah saja aku sudah membayangkan bagaimana tingkah anak laki-laki saat pembelajaran dimulai.Sungguh keanak-anakan.Bukan karena aku tidak suka lawan jenis, aku suka laki-laki yang menurutku menarik.Suka bukan berarti cinta dan suka bukan juga berati sayang.Suka hanya sebatas mengagumi kan?
Aku sudah mendaftar berbagai macam sekolah di Makassar dan ada beberapa yang lulus, kebetulan sekali aku juga lulus disalah satu sekolah impianku.Tapi tak kunjung pula kudapatkan.Sekolahku yang sekarang merupakan pilihan dari orang tua ku, karena mereka memiliki banyak kenalan disana dan dekat juga dari rumah katanya.
Tak jarang aku memikirkan bagaimana rasanya setelah melalui masa putih biru ku yang hanya dikelilingi oleh perempuan saja tiba-tiba harus melalui masa putih abu-abu ku yang tentu saja tidak dikelilingi oleh perempuan lagi.Menjalani masa remajaku didunia luar.Sulit rasanya bagiku untuk bercengkrama dengan insan baru lagi.
Ditambah lagi dirumah hanya ada Ibu, Ayah dan Aku saja.Hanya bertiga.Sangat membosankan bukan?Merasa kesepian? Yaa!.Ingin rasanya merasakan bagaimana hidup seperti teman-temanku yang lain.Ahh sial! betapa tidak bersyukurnya hamba-Mu ini ya Tuhan.
Inilah mengapa aku lebih merasa nyaman sekolah asrama (Boarding School), canda gurau setiap harinya bersama teman-teman setidaknya tidak membuatku merasa sepi.Percuma rasanya memiliki kehidupan yang berkecukupan, dicap sebagai siswi teladan, pintar nan baik, terkenal hanya karena fisik.Semua terasa fiktif belaka.
Ya sudahlah aku sudah terlalu banyak mengeluh pada kenyataan.Jalani saja dulu. "Belum Dicoba Belum Ditau" itulah prinsipku.Aku penasaran bagaimana nantinya aku akan bersekolah disekolah baruku.Bangun dipagi hari lalu berangkat bersama Ayah, belajar dengan suasana berbeda, mencari sahabat yang tak bertopeng, dan tentu saja aku penasaran apakah disinilah aku merasakan emosi dari kasih sayang dan ketertarikan pada seseorang yang disebut dengan ... cinta.
SMA Trismada
"Nadin berangkat dulu ya bu".Pamit aku.Hari yang baru dengan sekolah yang baru.Aku duduk di jok belakang motor ayahku.Tak butuh waktu lama untuk sampai disekolah. Memang jaraknya tak jauh.
"Aku masuk dulu ya yah."
"Iya, belajar yang baik."
Aku hanya mengangguk menanggapi perkataan ayahku.Berjalan sendiri.Tidak dengan teman-teman lagi.Aneh rasanya.