Blurb
Novel ini adalah sequel dari Boy & Milan (Juli 1985). Setelah menjalani kisah cinta mereka selama setahun, Boy dan Milan terpaksa harus berpisah. Kenapa? Milan pindah ke London ikut ayahnya yang mendapat tugas kantor.
Sedangkan kisahnya berawal saat malam yang sedang diguyur hujan. Saat itu Celin lari ketakutan menuju warung mi rebusnya Kang Jaka gara-gara Juki dan Mattew minta kenalan dengan cara "preman". Tentu saja cewek cantik yang baru pindah dari Bandung ke Jakarta itu mencari selamat. Namun, belum sampai warung, Celin terjatuh terjerembab di atas jalan aspal. Dan apesnya, ia terjatuh dalam genangan air sehingga pakaiannya jadi basah kuyup. Kaki kiri Celin terkilir. Untunglah dalam warung ada Boy yang sedang makan mi rebus sehigga Celin dapat ditolong.
Berawal dari perjumpaan itu, Boy berkenalan dengan Celin. Celin diam-diam menyukai figur Boy yang baik dan sopan. Sedangkan Boy pun menyukai gaya Celin yang cuwek dan apa adanya. Menurut Boy, ada kemiripan dengan Milan. Tapi, bedanya Milan lebih manja. Dan ternyata Celin tinggal di rumah yang pernah ditempati oleh Milan.
Ketika berada di teras rumah itu, Boy jadi teringat sehari sebelum Milan berangkat ke London. Boy sangat kecewa tapi harus menerima kenyataan bahwa ia mesti berpisah dengan Milan. Dan kini, rumah itu ditempati oleh Celin, cewek sebaya Milan.
Di kemudian hari, di saat sekolah, Boy surprise melihat Celin dalam kelasnya. Ternyata Celin pindah sekolah ke sekolahannya. Perkenalan mereka berlanjut. Celin yang diam-diam memang sudah tertarik dengan Boy jadi makin tertarik gara-gara pada suatu kesempatan, ia berkelahi dengan Daniel, teman sekelasnya waktu di Bandung, yang terang-terang mengejar cintanya. Waktu itu, ketika Boy mengantar Celin pulang, di rumah Celin sudah ada Daniel. Daniel memaksa Celin agar mau menjadi kekasihnya, Celin menolak, tapi Daniel terus memaksa. Boy menegur, tapi Daniel tak suka dan menantang Boy duel. Boy yang biasa berlatih silat melawan Daniel yang biasa berlatih tinju. Akhirnya mereka duel.
Setelah tahu Boy jago berantem, Celin jadi jatuh cinta. Celin memang termasuk anak tomboy yang suka dengan cowok yang bertipe cool dan jago berantem. Terlebih lagi Boy pun memiliki wajah ganteng, celin makin kepincut pada cowok itu.
Di tempat lain, di London, Milan blingsatan. Ia tak betah tinggal di negeri orang dan ingin kembali pulang ke Jakarta. Ia merengek pada papa dan mamanya agar mau merelakan dirinya sekolah lagi di Jakarta bersama kekasihnya. Karena tekad Milan kuat, akhirnya kedua orang tuanya setuju.
Pada kesempatan lain, anak-anak HIMSIPA mengadakan pelantikan di pantai Carita. Tadinya Celin tak mau ikut karena ia alergi udara dingin. Kalau terkena dingin ia akan panas tinggi dan bersin-bersin, tapi karena ada Boy Celin nekat ikut. Demi hatinya.
Di sana, Celin mengetahui bahwa Milan, saudara sepupunya, itu adalah pacarnya Boy. Kecewakah Celin? Jelas. Tapi, Celin tak kuasa untuk menahan diri sekali pun tahu kalau Boy adalah pacar Milan, ia menyatakan rasa sukanya pada Boy.
Bagaimana dengan Boy? Boy hanya mengandaikan bisa saja dirinya dapat terbelah menjadi dua, tentu ia akan suka. Kenapa? Karena ia tak ingin mengecewakan keduanya. Milan atau pun Celin.
Sementara itu Milan pulang. Sampai di rumah, secara kebetulan ia mengetahui suatu rahasia yang mestinya tak diketahui olehnya. Ternyata Celin yang ia sangka sepupunya ternyata adalah adik kembarnya. Bahkan ia mengetahui bahwa Celin jatuh hati pada Boy. Mengetahui hal itu, ia memutuskan akan memberikan Boy untuk Celin dan kembali ke London.
Namun, Celin tak setuju dengan keputusan itu, ia yang juga baru bahagia setelah tahu bahwa Milan kakak kembarnya, menginginkan agar Milan tetap jadi pacar Boy.