Aku berteriak sekuat tenaga sampai tenggorokkanku terasa sakit,untuk memperingati sepupuku,Jessica.
"Jesssss,liat dibelakangmu!! Jess,orang itu mau mendorongmu!! Ya Tuhan Jesssss!!!"
Wajah dengan urat kebencian itu begitu mengerikan,mata merah yang melotot jahat,tangan besar yang bergetar dipenuhi hawa nafsu membunuh siap mendorong punggung kekasihnya sendiri.
Aku merasakan airmataku turun dipipiku,aku tau ini hanya mimpi,tapi dalam alam bawah sadarku aku juga tau ini bukan mimpi.Aku menyaksikan dengan gemetar ketakutan,kepedihan dan ketidakberdayaan ketika tubuh Jessica terjun kebawah dari lantai 16 balkon apartemennya.