Broken Angel

Liliyanti
Chapter #6

Malaikat kematian

Aku menikmati makan malamku dengan mum dan grandma, suasana berlangsung hangat dan menyenangkan. Aku bercerita kepada grandma kisah cinta rekan sekerjaku --Ann yang bagaikan kisah di telenovela, Ann pertama kali berkenalan dengan suaminya di restoran all you can eat. Saat itu Ann membawa orangtuanya makan di sana dalam rangka ultah ayahnya, ketika hendak membayar di kasir dia baru sadar dompetnya ketinggalan di rumah karna dia mengganti tas-nya dan lupa memindahkan dompet di dalamnya. Jacob--sekarang sudah menjadi suami Ann kebetulan mengantri di belakang Ann, dia mendengar apa yang terjadi dengan gadis manis di depannya dan langsung menawari untuk membayar-nya dulu dan Ann bisa mengembalikannya besok saat makan siang.

Makan siang besok berlanjut ke besok-besoknya lagi, tak lama kemudian kami semua mendengar Ann sudah jadian dengan Jacob, dan yang membuat kisah ini makin romantis adalah kenyataan bahwa Jacob adalah pemilik restoran all you can eat itu. Dia kebetulan sedang mengontrol usahanya ketika melihat kejadian di kasir, melihat Ann yang wajahnya memerah karna malu dan gugup menjelaskan tentang dompetnya kepada kasir dia pun memutuskan berpura-pura jadi customer yang antri di belakang Ann. Kami semua terpesona tak percaya ketika Ann yang sama tidak percaya-nya bercerita kepada kami.

Dan setahun kemudian mereka bertunangan dan kami semua merayakan-nya di restoran milik Jacob. Beberapa bulan setelah pertunangan, mereka menikah dalam pesta out door yang indah di belakang rumah orangtua Jacob yang luas sekali. Ann tetap bekerja setelah menikah, dia berkata kepada Jacob bahwa tulang dan otot tubuhnya akan memberontak kalau dia hanya duduk tiduran di rumah, suaminya tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya.

"Sungguh suatu kisah yang indah Jen,suatu saat kamu akan mengalami kisahmu sendiri,sampai saat itu tiba tetap semangat dan nikmati fase hidupmu saat ini," Grandma berkata padaku dengan nada sayang.

Aku tersenyum setuju akan kata-kata grandma. Mum lalu bercerita tentang kisah putra teman grup memasaknya ( mum bahkan ada grup merangkai bunga juga ). Sean namanya, dia berpacaran dengan seorang gadis yang bekerja sebagai customer service bank selama 3 tahun. Sean anak yang baik dan ulet, dia mempunyai usaha printing, dari digital printing sekarang sudah menjadi offset printing walau belum terlalu besar.

Kata mum ibunya Sean sangat bangga dengan putranya itu, Sean membantu biaya kuliah kedokteran adiknya yang membutuhkan biaya besar, karna ayahnya terkena stroke jadi sementara tidak bisa bekerja. Sean berencana akan melamar kekasihnya begitu kuliah adiknya selesai setahun lagi, bahkan dia mulai sudah mencicil apartemen yang rencananya akan ditinggali setelah menikah. Akan tetapi ternyata kekasih Sean punya rencana sendiri, dia memutuskan hubungan dengan Sean dan berpaling kepada customernya seorang duda kaya yang selama ini menghujani-nya dengan hadiah-hadiah mahal.

Melihat putranya patah hati, ibu Sean sangat bersedih, adiknya juga merasa bersalah terhadapnya. Tapi Sean yang justru selalu membesarkan hati ibu dan adiknya, sampai suatu hari saat mengantar ayahnya fisioterapi pasca stroke, dia bertemu dengan calon fisioterapis yang sedang magang di sana.

"Kisah cinta yang baru pun di mulai dari klinik fisioterapi itu,tadinya mum berencana mengenalkan Sean padamu Jen,tapi ternyata cupid belum berpihak padamu." Kata mum dengan raut wajah serius.

"Apakah aku harus sabar menunggu sampai si calon fisioterapis ini berpaling ke dokter saraf ato tulang baru aku bisa mendapatkan Sean?" Ujarku sambil tertawa.

Grandma juga ikut tertawa, tapi mum mengomeliku bahwa aku harusnya bisa mencari pria seperti Sean yang baik,rajin dan berbakti, bukannya terus memimpikan suatu hari akan bertemu dengan Chris Evans dan dating dengannya ( Aku membela diri dengan mengatakan jodoh siapa yang tau ).

Aku juga bilang akan mengikuti saran grandma untuk menikmati hidupku dulu, sabar menunggu sang pangeran datang menjemputku. Mum tidak tampak terkesan tapi grandma mengangguk setuju denganku dengan wajah berseri-seri.

"Ehm maaf nyonya, waktu minum obat dan istirahat nyonya sudah tiba, sebaiknya nyonya segera beristirahat dulu," Suara Sally mengingatkan grandma.

"Oh baiklah Sally, kalian lanjutkan aza lagi.Besok David akan mengantarmu Jen,berhati-hatilah.Jaga dirimu sayang." Aku menghampiri grandma dan mengecup keningnya.

Setelah makan malam aku kembali ke kamarku untuk membereskan sisa barangku dan kemudian baru ke kamar mum untuk menghabiskan malam terakhirku bersama mum. Aku membuat 2 cangkir coklat panas dan kami duduk di balkon kamar mum yang menghadap ke halaman depan, tampak petugas satpam sedang berkeliling dengan sepeda dan dia melambaikan tangan kepada kami.

"Jen,kalo ketemu Jess nanti,cobalah nasihati dia agar berbaikan dengan bibi Nelly,hubungan mereka lagi ga baik.Minggu lalu bibi Nelly nelpon mum sambil menangis," kata mum ketika aku memberitahukannya bahwa aku akan ketemuan dengan Jess saat aku pulang.

" Bibi Nelly tidak menyetujui hubungan Jess dengan Andrew, sepertinya Jess dimanfaatin oleh Andrew tapi Jess sedang buta oleh cinta sehingga tidak menggubris nasihat bibi Nelly.Jess anak yang baik, hanya aza dia sangat mudah percaya sama orang,dia kelihatan kuat di luar tapi rapuh di dalam," ujar mum melanjutkan.

" Ketika kecil kalian sangat akrab,tapi musibah demi musibah yang menimpamu bukan hanya menyebabkan trauma untukmu Jen,tapi Jess juga.Dia jadi ketakutan dan menjauh darimu,kamu juga melupakan semua masa kecilmu dan Jess,dan setelah itu kita pindah ke kota lain,hubunganmu dengan Jess pun terputus." Mum meneguk coklatnya sambil menghela nafas.

" Demi kebaikanmu mum melarang Jess,bibi Nelly dan keluarga lain untuk menceritakan ataupun menanyakan apapun tentang masa lalu-mu.Maafkan mum ya." Mum menoleh kepadaku dengan mata agak berkaca-kaca.

" Aku mengerti mum,itu semua demi kebaikanku.Ga usa merasa bersalah mum,justru aku yang banyak membuatmu khawatir.Terima kasih mum,aku tau sangat berat membesarkanku seorang diri," ujarku sambil mengenggam tangan mum dengan penuh rasa sayang.

" Justru kamulah sumber kekuatan mum bertahan setelah kepergian dad Jen,mum akan melakukan apapun juga untuk menjaga keselamatanmu sayang.Mum ga akan membiarkan siapapun ato apapun mencelakaimu,kamu harus hidup dengan baik,normal dan bahagia,itu janjiku pada ayahmu." Suara mum bergetar menahan tangis.

Aku langsung memeluk mum erat, mum pasti sedih teringat akan dad. Aku memang tidak memahami apa yang mum lakukan atau apa yang mum rahasiakan, tapi aku percaya ibuku melakukan semua itu demi kebaikanku. Aku mengajak mum masuk, hawa semakin dingin di luar.

Malam itu setelah sekian lama akhirnya aku bisa tidur nyenyak dengan mum di sebelahku. Aku mempercayai ibuku dan aku memilih menutup semua pikiranku dari keingintahuan akan apa yang di rahasiakan olehnya.

************

Lihat selengkapnya