Broken Angel

Liliyanti
Chapter #18

Broken Angel

Aku merasakan tubuhku bagai kapas, melayang-layang dengan ringan. Kegelapan tidak lagi menakutiku karna aku akan segera menjadi bagian dari kegelapan itu sendiri.

Aku sangat bahagia, aku bahkan bernyanyi-nyanyi. Aku tidak perlu merasa khawatir lagi, aku tidak akan di kejar-kejar lagi. Aku bebassss.

Aku merasa lelah sekali, rasanya aku ingin tidur sebentar aza. Aku mulai mencari tempat untu merebahkan tubuhku. Aku melihat sebuah kotak yang keras, tapi aku tidak perduli, asalkan bisa menutup mataku sebentar aza.

Aku baru hendak tertidur ketika ada suara bergema di kepalaku. Aku terduduk sambil memegang kepaku, suara di kepalaku sedang berbicara padaku.

Kamu jauh lebih kuat dari Jess

Pulanglah sebagai Jennifer yang bersinar terang

Aku tidak boleh gagal kali ini, aku harus menolong Cyntia

Setidaknya kamu yang harus tetap hidup

Kenapa mereka terus mengangguku? biarkan aku tidur. Aku sungguh sangat lelah. Mataku melihat seberkas pantulan, aku berdiri karna penasaran dan mulai berjalan ke arah pantulan itu.

Cermin kah itu? kenapa retak begitu? Bagaimana rupaku kalau berkaca di cermin yang retak. Aku tersenyum dan mempercepat langkahku ke arah cermin itu.

Pantulan wajahku di cermin itu begitu mengerikan. Mata merah yang berapi-api, bibir tipis melengkung, daguku kenapa sangat lancip dan sayatan pisau yang mengerikan di leherku. Ini bukan aku!!! aku segera menyadarinya.

Begitu aku tersadar, rasa lelahku pun menghilang, aku harus pergi ke arah cahaya. Kegelapan ini telah mengubah wajahku. Aku mulai berkeliling mencari seberkas cahaya.

Aku belum menemukan seberkas cahaya tapi aku mendengar sebuah suara, yang sangat kukenal. Maka aku melangkah ke sana. Asal suara itu dari seorang wanita bermata tajam dengan rahang yang kokoh yang menatapku, menunggu, menunggu apa?

" Grandma?"

" Aku sudah lama menunggumu menyadarinya Jen."

" Apa maksudmu grandma?aku tidak mengerti."

Lihat selengkapnya