Broken Emotion

Rini Yulianti
Chapter #3

Bertemu Geng Yuap

"Aku harus bagaimana?" tanyanya pelan dan melihat sekitar. Ezil tidak begitu pandai dalam bergaul, dulu saja waktu SMP ia hanya memiliki satu teman, iya itu adalah dirinya sendiri. Dikarenakan Ezil sering di bully dan di cap sebagai anak aneh.

Tidak ada yang berani berteman dengan Ezil, karena jika berteman dengannya maka ia akan ikut terbully. Pergaulan di sekolah SMP Ezil sangatlah kejam, jika tidak punya geng maka sama saja anak yang nggak penting di sekolah.

Itu pola pikir anak nakal dan sok gaul, Ezil berfikir jika ingin menjadi orang perting di sekolah, kita harus mengikuti organisasi sekolah atau eskul dan menjadi siswa yang dapat membanggakan sekolah.

Seketika ada yang memegang bahu Ezil, sontak Ezil langsung melihat ke belakang dan menepis tangan itu dari bahunya.

"Kau anak baru?" tanya seorang siswi perempuan dengan jas donker yang di kenakannya. Tampaknya seorang siswi itu adalah kakak kelasnya, lebih tepatnya anggota OSIS. Tanpa pikir panjang, Ezil langsung mengangguk. "Iya Kak."

"Aku lihat kau tampak kebingungan, kalau begitu kau ke mading di koridor sebelah kanan ya, dekat panggung besar itu," ucap anggota OSIS itu menunjuk koridor sebelah kanan.

Benar saja tampak berkerumunan siswa dan siswi baru berjalan ke arah tersebut.

"Terima kasih kak," sambung Ezil tersenyum kepada kakak OSIS itu.

"Masama, perkenalkan namaku Gina Afifah, kelas X1 Ipa. 2 aku kordinator seksi kedisiplinan. Kau akan sering bertemu denganku jika kau datang terlambat," tegas anggota Osis itu yang bernama Gina, seraya tersenyum ramah mengulurkan tangannya.

"Salam kenal Kak Gina, namaku Ezilia Queenzi, yaudah Kak aku ke mading dulu," ucap Ezil tersenyum, membalas salaman Gina. Gina mengangguk, ia beralih pergi menuju ke siswa lain yang tampak masih kebingungan.

Ezil kembali berjalan, seraya tersenyum tipis. "Aku tidak akan melupakanmu Kak Gina, kau adalah orang yang berbicara denganku pertama kali di sekolah ini," gumam Ezil pelan sambil berjalan.

Ezil tampak bersusah payah melihat mading yang tampak besar itu, banyak siswa baru yang melihat sambil berdesak desakan.

Bruk!!

Ezil jatuh ke lantai, karena ada seseorang yang mendorongnya dari belakang.

"Woi ..., lo punya mata nggak! Lihat itu ada cewek yang jatuh" teriak seorang siswa laki laki kepada siswa yang mendorong Ezil.

"Gue nggak sengaja! Salah dia sendiri lemah amat," sahut siswa yang menabrak Ezil, ternyata ia juga seorang siswa laki laki.

Lihat selengkapnya