Azelian tengah berlari menggiring bola menuju gawang lawan. Sementara teman-teman nya yang menonton terus berteriak menyemangati.
" Liaaaaan! Semangat "
" Ayo Lian kamu pasti bisa! "
Azelian kecil memang cukup memberi pengaruh dikalangan teman sebayanya. Selain paras nya yang menawan, ia juga salah satu anak berprestasi. Hal ini menjadikan nya dikagumi banyak orang.
Lagi pula semenjak tak ada Azean,ia mulai sering menghabiskan waktu dilapangan bersama teman-temannya.
" Gooool " satu tembakan kearah gawang membuat penonton bersorak riang dan bertepuk tangan untuk Azelian.
" Keren Lian! " Salah satu temannya menepuk pundak Azelian.
Namun perhatian anak-anak itu seketika beralih pada Mobil Rolls-Royce Boat Tail Hitam yang menepi kearah lapangan. Mereka cukup kagum dengan sosok wanita cantik berpakaian kerja yang keluar dari dalamnya.
" Azelian " wanita itu memanggil Azelian.
" Mama ? " Azelian menghampiri.
" Ayo pulang? "
" Tapi permainannya belum selesai,ma."
" Mama gak izinin kamu main di sini lagi. Ayo pulang.kamu harus belajar sebentar lagi ada ujian." Irine menarik Azelian kecil masuk kedalam mobil mewahnya.
Permainan itu berakhir karena kepergian Azelian.
********
Seminggu sudah Azelian menghabiskan waktunya untuk belajar bersama guru privat yang irine berikan.bahkan ia tak punya waktu untuk sekedar bermain bola. Sejujurnya bocah lelaki itu mulai bosan.
" Andaikan Zean ada disini,pasti aku punya teman.Zean... kapan kamu pulang? Kamu sedang apa sekarang? Pasti kamu punya banyak teman." Azelian terus membayang-bayangkan kehidupan Azean yang pasti jauh lebih menyenangkan daripada dirinya.
Tuk..tuk...
Terdengar ketukan dari luar jendela kamar Azelian. Karena penasaran Azelian memeriksanya.
" Leo ? " Lian terkejut saat sosok itu ternyata seorang teman nya.
" Kamu kok bisa disini? " Tanya Azelian heran saat Leo bisa berada di balkon kamarnya.
" Aku manjat pohon mangga itu. Aku tau kamu pasti kesepian. Lian Ayo kita main bola . " Leo tampak sumringah namun gelengan Azelian menurunkan volume senyumnya.
" Kenapa ? " Belum sempat Azelian menjelaskan pintu kamarnya sudah lebih dulu dibuka Irine.
" Lian? Loh? Kok ada kamu disini? " Irine cukup terkejut.
" Hallo Tante. Aku Leo. Aku mau ajak Lian main boleh ya Tante?"
" Maa, Lian boleh kelapangan sebentar? "
" Gak boleh. Kamu harus belajar."
" Tapi ma,sebentaaar aja."
" Mama bilang gak boleh Lian. Leo,Lian harus belajar.jadi dia gak boleh main. Leo boleh pulang sekarang." Perintah Irine cukup jelas.
" Maa .." tak perduli wanita itu meninggalkan kamar.
" Leo,maaf aku gak bisa.kamu tau kan alasannya?"
*******
" Lian. Mulai sekarang Lian gak boleh berteman sama anak-anak itu lagi." Irine menunjuk anak-anak yang sibuk bermain . Azelian tak mengerti mengapa irine berkata demikian.