"maaf. Tante ketiduran. Terus Pak Beni jemput nenek. " Ganesh tanpa mendengarkan penjelasan Ratna pergi ke kamar. Galis segera pergi ke dapur. Dia ingin meluapkan rasa kesalnya ke makanan daripada ke orang.
Ganesh di kamar langsung membaringkan tubuhnya dan melempar tasnya ke lemari. Tiba-tiba dia mendapatkan pesan dari Bima. Ganesh sangat terkejut melihat foto yang dikirim Bima.
Ketika malam hari, Ganesh pergi menemui ketiga temannya. Mereka bertemu dicafe tempat biasa mereka kumpul. Ganesh ingin mendengar penjelasan dari Bima.
"jadi gara-gara ni cowok, Galis ninggalin gue." lalu Bima juga melihat jika cowok tersebut merupakan ketua basket kelas 12. Banyak cewek yang suka kepadanya tetapi dia sangat cuek. Namanya Vino.
"bentar deh. Ada kabar kalau besok mereka tanding basket. "ucap Dimas yang membuat temannya terkejut.
Galis bukanlah tim basket. Dia juga tidak pernah main basket. Tetapi Galis sendiri orang yang nekat, mungkin itu yang membuat Galis mau main basket. Meskipun Vino kelas 12 sedangkan Galis kelas 11. Bahkan banyak kelas 12 yang takut sama Galis. Galis cewek yang barbar. Di sekolah pun banyak pelanggaran yang dilakukannya. Tetapi Ganesh sendiri juga memiliki pengalaman pelanggarang yang jumlahnya lebih sedikit dari Galis.
"eh... Lagi pula kalau mereka pacaran, itu gak mungkin lah. Gue lihat tatapan mereka tadi seperti orang kesetanan. Benerkan Bim. " jelas Aldo.
****
Ganesh menikmati sarapan sambil melihat Galis. Dia yakin jika Galis tidak mungkin berpacaran. Secara, banyak cowok yang takut sama dia. Apalagi mau mendekati adiknya.
"ngapain lo liat gue? " tanya Galis dengan dinginnya. Ganesh hanya diam tanpa menjawab. Lalu mereka berangkat ke sekolah bersama.
Di parkiran Ganesh bertemu Salsa. Ganesh segera menyapanya. Anehnya Galis yang suka mengganggu Ganesh jika dekat dengan seseorang malah pergi tanpa peduli. Ganesh menjadi senang dan mereka pergi ke kelas bersama.
Ketika jam pelajaran, Ganesh pergi ke kantor untuk membantu Pak Heri mengambil boli voli karena waktunya olahraga. Ganesh tidak sengaja melihat Galis berdiri di depan tiang bendera sambil hormat. Ganesh menertawakan Galis dari kejauhan.
Pak Heri keluar dan melihat Ganesh yang tertawa sendiri. Beliau melihat ke arah Ganesh melihat. Ternyata Ganesh melihat adeknya yang dihukum.
"kenapa? Mau kena hukuman kayak kembaranmu? "
"eh bapak. Enggak kok pak. "