"kalian ini benar-benar aneh ya."
ucap Ganesh yang berdiri tepat di depan Vino dan Galis sambil melipat kedua tangan. Tapi mereka langsung masuk melewati Ganesh. Ganesh mengikuti dari belakang.
Dia bingung dengan keadaan yang dilihatnya. Kaki yang diperban dan juga Vino yang tiba-tiba mengantar Galis. Tetapi Ganesh senang, akhirnya adiknya yang tidak beradab itu disukai cowok.
"gue bangga sama lo. Semoga itu yang pertama dan ada setelahnya biar hidup lo gak garing. " setelah mengatakan itu Ganesh pergi ke kamarnya. Galis melihat Ganesh dengan tatapan bingung. Ucapan Ganesh tidak bisa dipahami.
"ya udah, gue pulang. " ketika itu juga Tante Ratna pulang juga. Vino menyapa lalu pulang.
"tumben pulang cepat." ucap Galis.
"gue lupa kalo hari ini libur. Ya udah tadi gue ke mal. " Ratna masih muda tetapi dia mudah lupa.
"ngapain lagi sih lo? " Galis menceritakan jika penyebabnya botol. Waktu dia akan tanding dengan Vino bersama kedua temannya, Vino tidak sengaja menjatuhkan botol yang membuat Galis keseleo karena merasa bersalah Vino mengantarnya pulang.
"kau ini sudah Sma. Setidaknya rasakan pacaran. "
"emang apa hubungannya. Lagi pula disekolah itu untuk belajar. "
"emang sejak kapan kau belajar? Lihat tuh nilai. "
Ketika malam hari, Ganesh melihat Galis menonton tv sendirian, ia mendatanginya. Galis melihat Ganesh sebentar lalu kembali ke tontonannya.
"Lis, gue mau nanya. Kenapa beberapa waktu ini ketika gue deket cewek lo diam?"
"penting gue jawab? " Ganesh mengangguk dengan penuh harapan. Tetapi Galis segera kembali ke kamar meskipun berjalan dengan pincang. Ganesh mengikuti Galis hingga Galis merasa risih. Galis meninju perut Ganesh sampai Ganesh kesakitan.
"kaki sakit tetapi tangan masih sehat."
ejek Ganesh yang membuat Galis kali ini memukul belakang kepala Ganesh. Ganesh berhenti mengganggunya.
*****
Ganesh kembali bertemu Salsa di parkiran. Ganesh menyapa dan Salsa hanya tersenyum lalu pergi. Dari belakang Bima menyilang tangan ke Ganesh.
"bahagianya. Tumben lu berangkat sendiri. " kali ini Ganesh berangkat sendiri dikarenakan adiknya tidak mau sekolah karena kakinya yang keseleo. Sebenarnya Galis tidak terlalu parah, tetapi dia ingin buat alasan tidak masuk sekolah.
Di kelas Ganesh tidak bisa tenang. Galis selalu memanggilnya. Hingga akhirnya Ganesh mematikan hpnya. Dia tidak peduli jika Galis menelepon dalam keadaan darurat atau tidak.