Pada malam hari nenek Galis atau Erna datang. Erna kaget melihat Galis yang kakinya di perban.
"kenapa bisa begini? "tanya Erna sambil melihat kaki Galis.
"biasa nek. Galis belajar jadi monyet, ehh...malah monyet yang tertawa. "ucap Ganesh yang tidak sesuai kenyataan.
"bukan nek. Ganesh dorong Galis dari tangga. " jelas Galis dengan nada yang tinggi.
"udah-udah. Ini nenek bawa oleh-oleh. " Galis dan Ganesh segera berebut tetapi Ratna lebih cepat mengambil. Galis dan Ganesh tidak terima dan berusaha mengambil.
"nggak adik nggak kakak ama bibinya sama saja. "
****
Galis sudah kembali ke sekolah. Sebenarnya dia ingin tidak masuk lagi, tetapi Ganesh menceritakan apa yang terjadi lalu Erna meminta Galis ke sekolah.
Salsa menemui Ganesh dan Galis yang baru saja tiba. Ganesh senang melihat Salsa yang tiap hari semakin cantik.
"lu udah gapapa Lis?" ketika Galis hendak menjawab, Ganesh memotong.
"sehat. Buktinya kemarin lompat dari lantai 2." Galis hendak memukul Ganesh tapi dia coba tahan lagi marahnya.
Ganesh menarik tangan Salsa dan meninggalkan Galis. Galis meneriaki Ganesh agar dia menolongnya tetapi Ganesh hanya melambaikan tangan sambil jalan.
"kapan sih kalian nggak bertengkar?" tiba-tiba Bima berada disamping Galis. Galis menoleh sebentar dan meninggalkan. Bima mengejar Galis yang jalannya masih pincang.
"ngapain ikut gue? "tanya Galis.
"Ganesh kan sama Salsa. Jadi lo ama gue aja biar nggak kelihatan jomblo. "
Galis berhenti dan menyilangkan tangan didada.
"oohhh... Gitu. Emang gue peduli." Galis segera pergi ke kelas sebelum bel bunyi.
Galis duduk dibangkunya dan Bima masih ada dibelakangnya.
"ngapain lo ngikutin Galis? " tanya Dimas yang bangkunya disebelah Galis.