BTARI (Ambang Batas)

Tika Lestari
Chapter #7

Lebih dari Indah

"Btari Inangsis, S.Sos., dengan prestasi juara lomba menulis cerita pendek berjudul Fatamorgana di tingkat nasional, penulis buku kumpulan puisi yang berjudul Hamba Sahaya," ucap MC di atas podium.

Btari yang shock masih termenung, rasanya dia masih tidak percaya kalau akan menjadi mahasiswa berprestasi non akademik karena literasi. Langkah kakinya segera menuju podium untuk menerima penghargaan. Selain dirinya, ada juga mahasiswa lain yang juga berprestasi dalam bidang olahraga.

Kedua orang tua yang nama anaknya dipanggil pun disilakan untuk berdiri. Btari melihat kedua orang tuanya juga sedang berdiri. Matanya melihat ke arah proyektor yang saat itu menyoroti kedua orang tuanya. Bapaknya dengan perasaan bangga terlihat dari kedua matanya. Tak terkecuali sang ibu, yang justru turut menyeka air mata yang menetes.

Pak rektor memberi piagam penghargaan sekaligus slempang yang bertuliskan mahasiswa berprestasi non akademik. Tidak lupa sambil menyampaikan sepatah dua kata untuk Btari agar melanjutkan pendidikan magister. Setelahnya Btari kembali ke tempat duduk. Saat berjalan ke arah tempat duduknya tadi, mata Btari bertemu dengan kedua orang tuanya.

Ketika mata mereka bertemu, Btari mampu menafsirkan isyarat meskipun hanya lewat sorot mata.

"Aku bisa."

"Anak kami terhebat."

Begitulah kiranya arti dari tatapan mereka. Lebih jelasnya, Btari bangga karena dia bisa membanggakan kedua orang tuanya di tengah keterbatasan yang sedang mereka alami. Sampai di tempat duduk, teman Btari melontarkan kata-kata selamat kepadanya. Btari sendiri jadi kepikiran, harus berterima kasih sama Bu Neri yang sudah membimbing sekaligus merekomendasikan dirinya.

Terdengar acara selanjutnya yaitu pembacaan doa, dengan demikian proses wisuda akan segera usai. Sebab serangkaian acara sudah dilaksanakan. Ketika para mahasiswa sudah diizinkan untuk meninggalkan tempat, saat itu Btari dan teman-temannya berpisah. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Tak terkecuali Btari yang saat itu sudah disambut beberapa adik juniornya.

Mereka rata-rata akrab dengan Btari karena pernah terlibat forum kepenulisan sebagai pemateri dan peserta. Btari menerima kado berbagai macam bentuk, ada buket bunga, buket snack dan juga roti. Btari berterima kasih atas rezeki yang saat ini dia terima. Memiliki teman yang hangat dan peduli dengannya.

Lihat selengkapnya