BTS : Between Two Sides

Satria Adhika Nur Ilham
Chapter #1

Prolog

Namaku Carolline Khadijah, gabungan dari nama Inggris dan Arab. Kenapa namaku bisa seperti itu? Jawabannya mudah. Ayahku keturunan orang barat, sedangkan ibuku keturunan orang timur. Aku lahir di keluarga yang suka sekali berbeda pandang, mulai dari masalah agama, keuangan, dan pendidikan. Wajar saja, ayahku seorang Nasrani, sedangkan Ibuku seorang muslim.

Lalu, agamaku apa? Tanya diriku sendiri. Ibu selalu mengajarkanku sholat dan mengaji. Walau kadang, ayah suka memukuli ku ketika melihat aku belajar agama. Kadang dipukul dengan rotan, lebih sering lagi dia menyuruhku tidur di luar. Tak peduli walau hujan deras, ayah tetap akan selalu menghukumku sampai aku berhenti belajar agama.

Ibuku pernah berkata, “Nak, jangan pernah meninggalkan agama ini karna ayahmu sering menghukummu. Ibu yakin, suatu saat Allah akan memberi hidayah kepada ayahmu. Jangan pernah berhenti mencari cahaya walau di sekelilingmu banyak serigala yang siap menerkam.”

Umurku waktu itu baru 9 tahun. Masih kelas 4 SD. Aku belum terlalu faham dengan ucapan Ibu.

Walau ayah sering memarahiku, ayah tidak pernah memukul ibu sekalipun. Ayah paling hanya mengomel ketika melihat ibu mengajariku sholat dan mengaji. Diluar itu, tidak ada yang bisa mengalahkan kasih sayang ayah kepada ibu.

Pernah suatu hari, ketika kami sedang asyik berlibur, ayahku tiba-tiba berseru marah. “Lihatlah, ormas-ormas bodoh itu malah mengajak anak-anaknya untuk ikut demonstrasi. Omong kosong bela agama, mereka hanya memikirkan kelompoknya saja! Betapa banyak pengguna jalan yang harus menghadapi kemacetan akibat aksi mereka? Mana agama Islam yang katanya rahmatan lil ‘alamin?”

Lihat selengkapnya