Bu Daode De Minzu

Oleh: ANINZIAH

Blurb

"Cepat, Lae! Kita diserang!" Gabeh yang berada di jok belakang lekas merunduk. Masih untung kaca mobil hanya retak.

"Cari penahan, merunduk kelen, woi!" pekik Nambah seraya menambah kecepatan mobilnya.

Ia mulai tidak peduli dengan orang-orang yang berada di jalanan. Sepanjang jalan ia menghidupkan klakson mobil. Bukannya menyingkir, beberapa orang bahkan mencoba melempari mobil mereka dengan batu.

Pili lekas mengambil terompet lalu menempelkannya ke kaca samping mobil, hal yang sama dilakukan teman-temannya. Barang apa pun yang ada di dekat mereka, mereka tempelkan ke kaca mobil demi menghindari lemparan baru yang bisa saja memecah kaca mobil dan mengenai mereka.

"Setan! Apa dipikir mereka kalau naik mobil cuma orang Cina?!" umpat Naibaho kesal.

"Fokus saja sama jalanmu, kawan. Jangan sampai kita terkejar sama mereka!" teriak Pili.

Terjebak di dalam kerusuhan dan mencoba melepaskan diri dari huru-hara yang terjadi, itulah yang tengah dialami oleh sepasang suami istri yang tengah mengalami perang dingin dalam rumah tangganya. Setelah kejadian yang menimpa mereka, akankah mereka bisa melewati prahaha dalam rumahtangganya? Lalu bagaimana hubungan Burhan dan Koh Acun sebagai atasan dan bawahan ketika dihadapkan dalam isu sentiminitas etnis yang tengah bergolak. Akankah keduanya masih tetap bersikap sama atau mereka memilih untuk menjadi asing satu sama lain.

Simak kisahnya dalam Bu Ode De Minzu

Lihat selengkapnya